Bahan Bakar yang Paling Ramah Lingkungan | roojai.co.id

Melihat kondisi pemanasan global yang semakin memprihatinkan, diperlukan berbagai usaha untuk mencegah kondisi ini semakin parah. Salah satunya adalah dengan berpaling ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Bahan bakar ramah lingkungan adalah sumber energi yang menghasilkan emisi rendah atau nol. Sehingga berdampak lebih kecil pada lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil, minyak bumi, gas dan batu bara. 

Selain berdampak positif terhadap lingkungan, bahan bakar ramah lingkungan juga bermanfaat untuk menjaga kondisi mesin kendaraan karena tidak menerima begitu banyak residu. Pasalnya endapan karbon dan timbal yang tinggi di mesin bisa membuat kinerja mesin jadi tidak optimal. Berikut ini beberapa contoh bahan bakar yang paling ramah lingkungan:

Konten

  1. 1. Biogas
  2. 2. Biodiesel
  3. 3. Biosolar B30
  4. 4. Bioetanol
  5. 5. Dimetil Eter
  6. 6. Listrik
  7. 7. Gas Alam
  8. 8. Energi Surya
  9. 9. Hidrogen
  10. 10. Biopelet
  11. Dampak Penggunaan Bahan Bakar Fosil 

1. Biogas

Salah satu bahan bakar paling ramah lingkungan yang terbuat dari gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik. Beberapa contoh bahan organik yang dimaksud adalah kotoran hewan dan limbah organik.

Hasil fermentasi dari bahan organik tersebut akan menghasilkan gas metana dan kandungan karbondioksida, yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar. Hanya saja, perlu kehati-hatian ketika menggunakan biogas karena sifatnya yang sangat mudah terbakar. 

2. Biodiesel

    Salah satu bahan bakar ramah lingkungan lainnya adalah biodiesel. Bahan bakar yang menjadi sumber energi alternatif ini terbuat dari minyak nabati. Meski demikian, ada proses pengolahan yang perlu dilalui untuk mengolah minyak nabati menjadi biodiesel. 

    Untuk mengolah minyak nabati menjadi biodiesel diperlukan sejumlah reaksi bahan kimia minyak dan alkohol. Biodiesel dapat dibuat dari minyak kelapa sawit, minyak jarak pagar, dan minyak kedelai. 

    Pemanfaatan bahan bakar biodiesel di kehidupan sehari-hari adalah sebagai bahan bakar kapal. Jika pada bensin kita mengenal angka oktan tingkat pembakaran, untuk bahan bakar diesel dikenal Cetane Number (CN). Semakin tinggi nilai CN, semakin cepat pembakarannya dan semakin efisien pula kerja mesinnya. 

    Kandungan CN pada biodiesel diketahui lebih tinggi dibanding bahan bakar diesel pada umumnya, yaitu di angka 64. Sementara CN pada bahan bakar diesel berada di kisaran 50 saja. 

    Meskipun biaya perawatan mobil rutin tidak bisa dibilang murah, namun perawatan kendaraan juga bisa membantu mengurangi emisi bahan bakar kendaraan, loh.

    3. Biosolar B30

      Biosolar b30 adalah bahan bakar ramah lingkungan dengan campuran 30% solar dan 70% minyak nabati. Terbuat dari tumbuhan, biasanya menggunakan crude palm oil, biosolar punya kandungan energi yang lebih kecil dibandingkan bahan bakar solar. Namun, penggunaan bahan bakar alternatif ini akan menghasilkan residu pembakaran yang lebih bersih sehingga bisa meminimalisir emisi karbon. 

      Dengan kandungan energi yang lebih kecil, biosolar b30 tidak cocok digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kecepatan dan daya yang tinggi, karena tenaga yang dihasilkan relatif rendah.

      4. Bioetanol

        Bahan bakar ramah lingkungan selanjutnya adalah bioetanol. Sumber energi ini dihasilkan dari tanaman-tanaman yang mudah ditemukan, misalnya tebu, kentang, jagung dan singkong. 

        Bentuk energi terbarukan ini pada dasarnya adalah etanol, senyawa alkohol yang diperoleh melalui proses fermentasi biomassa yang dibantu oleh mikroorganisme. 

        Bioetanol yang dihasilkan bisa memiliki berbagai tingkatan yang pemanfaatannya bisa berbeda-beda. Bioetanol dengan kadar 90-94 persen biasa digunakan untuk tingkat industri. Sementara bioetanol dengan kadar 94-99,5% secara umum dipakai untuk campuran minuman keras. Terakhir, bioetanol dengan kadar 99,5% ke atas digunakan sebagai bahan bakar. Pemanfaatan bahan bakar ini bisa mengurangi emisi gas CO secara signifikan.

        5. Dimetil Eter

          Dimetil eter biasa disingkat DME, dikenal sebagai bahan bakar yang paling ramah lingkungan karena dapat terurai di atmosfer dan bukan merupakan gas rumah kaca. DME juga dikenal sebagai metoksimetana, eter kayu, dimetil oksida atau metil eter ini adalah bentuk eter yang paling sederhana. Eter itu sendiri adalah gas yang tidak berwarna, tidak beracun dan mudah terbakar. 

          DME diproduksi dengan mengubah gas alam, sampah organik atau biomassa menjadi gas sintesis. Gas ini kemudian diubah menjadi dimetil eter melalui dua langkah, yang pertama perubahan menjadi metanol dan kemudian dengan dehidrasi metanol. 

          DME sering digunakan sebagai bahan bakar transportasi, sektor industri rumah tangga, pembangkit listrik, dan bahan baku produk kimia. 

          6. Listrik

          Listrik juga termasuk salah satu bahan bakar yang paling ramah lingkungan. Listrik merupakan sumber energi yang penggunaannya sangat umum di kehidupan kita sehari-hari. Bahkan bisa dibilang kehidupan kita sudah begitu ketergantungan terhadap listrik. 

          Belakangan, listrik juga digunakan sebagai bahan bakar kendaraan yang ramah lingkungan. Bahkan saat ini sudah semakin banyak kendaraan bermotor, dari bus hingga motor roda dua, beralih menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi polusi dan kontribusi terhadap pemanasan global. Meskipun lebih ramah lingkungan, harga listrik terbilang cukup mahal. 

          7. Gas Alam

          Gas alam adalah bahan bakar fosil yang lebih bersih dibandingkan dengan batu bara atau minyak. Gas ini terdiri dari campuran hidrokarbon, terutama metana. Bahan bakar ini juga menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida dan polutan lainnya dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya. Gas alam tersedia dalam jumlah besar di berbagai belahan dunia.

          8. Energi Surya

          Energi surya adalah energi yang diperoleh dari sinar matahari dan diubah menjadi energi listrik atau panas menggunakan teknologi seperti panel surya dan kolektor surya. Energi surya tidak menghasilkan emisi selama produksi energi dan tersedia secara melimpah. Setelah instalasi awal, energi surya dapat mengurangi biaya energi secara signifikan.

          9. Hidrogen

          Hidrogen adalah elemen paling melimpah di alam semesta dan dapat digunakan sebagai bahan bakar bersih, terutama ketika diproduksi menggunakan energi terbarukan.

          Pembakaran hidrogen hanya menghasilkan air sebagai produk sampingan, sehingga tidak ada emisi karbon dioksida. Hidrogen memiliki densitas energi yang tinggi, membuatnya efisien untuk digunakan dalam berbagai aplikasi.

          10. Biopelet

          Diproduksi dari limbah ampas biomassa seperti ampas kopi, serbuk gergaji, sampai ampas kelapa, biopelet merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Dinamakan biopelet karena bentuknya mirip dengan briket namun berukuran lebih kecil. Proses pembuatan biopelet lebih mudah karena bahan baku yang mudah diperoleh. Hal ini membuat harga biopelet lebih terjangkau.

          Dengan mengadopsi sumber-sumber energi ini, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih hijau. Tetap perhatikan juga bahan bakar yang cocok dengan kendaraanmu. Karena salah isi BBM dapat berakibat fatal.

          Dampak Penggunaan Bahan Bakar Fosil 

          Bahan bakar fosil yaitu sumber daya alam mengandung hidrokarbon  yang terbentuk secara alami di kerak bumi. Bahan bakar ini terbentuk dari proses pembusukan organisme yang mati ratusan tahun yang lalu. Hingga saat ini, bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam, adalah yang paling banyak digunakan manusia. Namun sayangnya, pembakaran bahan bakar fosil yang melepaskan energi berupa panas, cahaya, dan berbagai gas rumah kaca yang jadi pemicu pemanasan global.

          Pemanasan global menimbulkan berbagai dampak yang merugikan bumi, seperti perubahan iklim, kepunahan flora dan fauna, naiknya suhu air, kerusakan hutan dan terumbu karang, dan masih banyak lagi. 

          Selain itu, pembakaran ini juga menghasilkan zat metana dan zat oksida nitrat yang bisa memerangkap panas, bahkan berkali lipat lebih kuat dari karbon dioksida.Penggunaan bahan bakar fosil memiliki dampak negatif signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan alternatif energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sementara itu, Asuransi Mobil All Risk dari Roojai Indonesia memberikan perlindungan finansial dari risiko kerugian maupun kerusakan mobil yang bisa terjadi akibat kecelakaan, tabrakan, kebakaran, usaha pencurian, atau kejadian tidak terduga lainnya.

          Memiliki asuransi yang tepat dapat membantu mengurangi risiko dan memberikan ketenangan pikiran bagi pemilik kendaraan. Dapatkan perlindungan mobil terbaik dari Roojai Indonesia dengan mendaftarkan mobil kamu sekarang juga!

          Muhammad Vigo Sofyan

          Ditulis oleh

          Muhammad Vigo Sofyan

          IT QA Specialist

          Sebagai lulusan dari fakultas Tenik Informatika di Universitas Bina Nusantara (Binus). Sejak SMA Vigo sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan teknologi dan otomotif. Dan sudah aktif di club mobil eastcrew Jakarta sejak 2012. Vigo sudah bekerja di bidang IT selama 3+ tahun dan memiliki sertifikat Create Meaningful Design with UX Usability Testing dibidang IT. Vigo sudah bekerja asuransi selama 2 tahun. Untuk meneruskan Hobinya, Vigo suka mempelajari banyak hal tentang otomotif dan permobilan. Saat ini Vigo bekerja sebagai IT Quality Assurance Specialist. Sofyan senang berbagi informasi dan pengetahuan seputar otomotif, mobil dan lifestyle. Kamu bisa menyapa Vigo di LinkedIn.

          Bagikan:

          Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

          Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang

          Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

          |

          Lihat premi dalam 30 detik.
          Gak perlu kasih info kontak!