Fakta Menarik Tentang Penyebab dan Gejala Saraf Kejepit | roojai.co.id

Saraf terjepit adalah suatu kondisi yang disebabkan adanya bagian saraf yang terjepit oleh bagian tubuh tertentu. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan, rasa nyeri, lemah, atau bahkan mati rasa pada bagian tubuh yang terkena. Tapi tahukah kamu kalau saraf terjepit bukan hanya terjadi di bagian tulang belakang saja? Berikut ini fakta menarik tentang saraf terjepit, yang perlu kamu tahu.

Konten

  1. Fakta #1: Bisa disebabkan oleh obesitas
  2. Fakta #2: Gejalanya Bervariasi
  3. Fakta #3: Diagnosa yang Tepat adalah Hal Penting
  4. Fakta #4: Kaitan Latihan Fisik dan Saraf Terjepit
  5. Fakta #5: Penanganan Saraf Terjepit 
  6. Fakta #6: Mencegah Saraf Kejepit
  7. Fakta #7: Biaya Operasi Saraf Kejepit

Fakta #1: Bisa disebabkan oleh obesitas

Dalam istilah medis, saraf terjepit atau saraf kejepit disebut sebagai Herniated Nucleus Pulposis (HNP). Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri seperti ditusuk jarum pada area yang terkena. Saraf terjepit bisa disebabkan adanya terlalu banyak tekanan pada saraf dan jaringan di sekitarnya. Kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa hal, yaitu: 

Fakta #2: Gejalanya Bervariasi

Gejala saraf terjepit tidak selalu sama pada setiap orang. Gejalanya bisa bervariasi, tergantung pada lokasi saraf yang terkena. Beberapa gejala umumnya meliputi: 

Fakta #3: Diagnosa yang Tepat adalah Hal Penting

Kalau kamu merasakan gejala yang disebutkan di atas, sebaiknya segera cari diagnosa yang tepat dari tenaga kesehatan profesional. Seringkali rasa nyeri dan ngilu di badan dianggap bagian dari risiko aktivitas sehari-hari. Oleh sebab itu, penanganan pun dilakukan dengan cara tradisional, misalnya pijat atau menggunakan koyo. 

Namun, saraf terjepit tidak bisa disembuhkan hanya dengan pijat. Kondisi ini perlu dideteksi dengan melakukan pemeriksaan fisik dan bahkan tes pencitraan seperti MRI atau CT scan untuk mengidentifikasi secara pasti. 

Fakta #4: Kaitan Latihan Fisik dan Saraf Terjepit

Jika seseorang mengalami saraf terjepit, maka dokter akan menyarankan pasien untuk beristirahat dan mengurangi gerakan yang berisiko. Namun, latihan fisik bisa dilakukan sebagai terapi pemulihan. Latihan akan memperkuat otot, kelenturan, dan tekanan pada tulang belakang. 

Salah satu jenis olahraga yang disarankan adalah latihan yang memperkuat otot core atau otot inti tubuh. Otot core yang kuat akan menjaga postur tubuh yang baik, sehingga mencegah terjadinya saraf terjepit. Otot core yang kuat juga bisa melindungi tulang belakang dari tekanan. 

Fakta #5: Penanganan Saraf Terjepit 

Kondisi saraf terjepit bisa sangat mengganggu sampai-sampai pasien tidak bisa beraktivitas. Tapi tak perlu khawatir, kondisi ini bisa ditangani dengan pengobatan yang tepat. Tergantung dari kondisinya, pasien bisa disarankan beberapa pilihan pengobatan berikut ini:  

Fakta #6: Mencegah Saraf Kejepit

Walaupun kita tidak dapat menduga kapan dan bagaimana saraf terjepit terjadi, berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegahnya. Beberapa langkah berikut ini bisa kamu lakukan: 

Fakta #7: Biaya Operasi Saraf Kejepit

Penyakit saraf kejepit termasuk salah satu penyakit kritis yang pemulihannya dapat dibantu dengan pengobatan dan terapi. Tetapi, jika kondisinya sudah tidak memungkinkan, opsi terakhir ialah melakukan operasi saraf terjepit. Saat ini tindakan operasi yang dimungkinkan yang minim risiko, seperti metode PELD (Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy) untuk tulang belakang dan PECD Percutaneous Endoscopic Cervical Decompression (PECD) untuk leher.

Tindakan ini meningkatkan akurasi operasi hingga 98%. Tetapi, perlu kamu ketahui juga bahwa biaya pengobatan penyakit kritis tidaklah sedikit. Untuk biaya operasi saraf kejepit berkisar sekitar 120 juta sampai 160 juta rupiah, tergantung dari derajat keparahannya.

Saraf terjepit bukan hal yang harus ditakutkan. Teknik olahraga dan postur tubuh yang tepat bisa membantu mencegah hal ini terjadi pada kamu. Selain itu, kamu juga bisa melakukan langkah-langkah pencegahan yang disarankan dalam artikel ini. Aktivitas harian kamu bisa terganggu jika kamu mengalami sakit saraf kejepit.
Tindakan pencegahan memang perlu, begitu juga perlindungan dalam hal finansial. Asuransi kesehatan seperti Asuransi Penyakit Kritis dari Roojai bisa membantu menanggung biaya kesehatan terkait penyakit kritis seperti kanker, stroke, dan jantung. Dengan perlindungan yang tepat, kamu jadi lebih tenang dan nyaman beraktivitas.

Dr. Amalia Ika N

Ditulis oleh

Dr. Amalia Ika N

Medical Claim Manager

Sebagai lulusan fakultas kedokteran di Universitas Atma Jaya, dr Amalia sudah bekerja dibidang Kesehatan selama 2 tahun dan pernah memiliki sertifikat dibidang Kesehatan seperti ACLS dan Hiperkes. dr Amalia juga sudah bekerja dibidang asuransi selama 11 tahun dan memiliki beberapa sertifikat untuk Underwriting & Claim, Basic Sharia dan Risk Management . Saat ini dr Amalia sebagai Medical Claim Manager senang berbagi tips dan pengetahuan seputar asuransi dan kesehatan.

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang

Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!