biaya cek kesehatan

Cek kesehatan secara rutin penting dilakukan untuk mendeteksi adanya risiko medis sebelum gejalanya muncul. Cek kesehatan dapat dilakukan di rumah sakit atau puskesmas. Biaya cek kesehatan berbeda-beda, tergantung seberapa lengkap pemeriksaan dilakukan.

Saat ini, Pemerintah telah mengeluarkan biaya standar cek kesehatan yang dapat dijadikan acuan. Meski begitu, perlu digaris bawahi bahwa setiap fasilitas kesehatan tetap diperbolehkan untuk menawarkan paket medical check up dengan biaya yang berbeda-beda pula. Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Konten

  1. Biaya Cek Kesehatan Lengkap Sesuai Standar Pemerintah
  2. Berapa Biaya Cek Kesehatan di Puskesmas?
  3. Rincian Biaya Medical Check Up Spesifik Tindakan
  4. Apakah Bisa Cek Kesehatan Ditanggung  BPJS?
  5. Prosedur Cek Kesehatan
  6. Umur Berapakah Disarankan Rutin Cek Kesehatan?
  7.  Manfaat dan Pentingnya Cek Kesehatan Rutin

Biaya Cek Kesehatan Lengkap Sesuai Standar Pemerintah

Pemerintah telah membuat standar biaya cek kesehatan sebagai acuan. Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2014 dan revisi Nomor 175/PMK.05/2017. Berikut ini beberapa biaya cek kesehatan yang bisa menjadi acuan:  

Medical Check up juga bisa dilakukan sesuai kondisi kamu. Misalnya jika ada anggota keluarga yang mengidap penyakit tertentu. Seperti kanker payudara, atau penyakit genetik lainnya. Maka pemeriksaan mammografi perlu dilakukan untuk mendeteksi munculnya kanker.

Berapa Biaya Cek Kesehatan di Puskesmas?

Biaya cek kesehatan di Puskesmas umumnya lebih terjangkau dibandingkan dengan layanan di rumah sakit atau klinik swasta. Puskesmas menyediakan layanan kesehatan dasar dengan harga yang disubsidi oleh pemerintah. Berikut adalah beberapa estimasi biaya untuk beberapa jenis pemeriksaan kesehatan di Puskesmas:

Harga bisa bervariasi tergantung kebijakan masing-masing Puskesmas dan daerah. Pemeriksaan kesehatan di Puskesmas adalah opsi yang baik bagi masyarakat yang mencari layanan kesehatan dasar dengan biaya yang lebih terjangkau.

Rincian Biaya Medical Check Up Spesifik Tindakan

Dalam melakukan medical check up, terdapat berbagai pemeriksaan spesifik yang dapat dilakukan. Ini tergantung pada kebutuhan dan kesehatan individu. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai beberapa pemeriksaan spesifikasi dan perkiraan biayanya:

Pemeriksaan menggunakan sinar X untuk melihat kondisi paru-paru dan organ dalam lainnya di area dada. Biayanya berkisar antara Rp150.000 hingga Rp300.000 tergantung pada fasilitas kesehatan yang digunakan.

Pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk melihat kondisi organ dalam tubuh. Biaya USG untuk berbagai organ bisa bervariasi, tetapi rata-rata berkisar  Rp200.000 hingga Rp400.000 per sesi.

Pemeriksaan ultrasonografi yang fokus pada payudara untuk mendeteksi adanya kelainan atau tumor. Biaya USG Mammae biasanya berkisar antara Rp300.000 hingga Rp500.000 per sesi.

Merupakan tes latihan jantung yang bertujuan untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi fungsi jantung selama aktivitas fisik. Biaya test ini berkisar antara Rp400.000 hingga Rp600.000.

Merupakan tes untuk mengukur kemampuan pendengaran. Tes ini penting untuk mendeteksi gangguan pendengaran. Biaya audiometri biasanya berkisar antara Rp200.000 hingga Rp350.000.

Merupakan tes untuk mengukur fungsi paru-paru dan kapasitas pernapasan. Tes ini penting untuk mendeteksi kondisi seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Biaya spirometri biasanya berkisar antara Rp150.000 hingga Rp300.000.

Pemeriksaan untuk mengukur tekanan di dalam mata, yang penting untuk mendeteksi glaukoma. Biaya tonometri biasanya berkisar antara Rp100.000 hingga Rp250.000.

Dengan rincian biaya ini, kamu dapat lebih mudah merencanakan dan memilih jenis pemeriksaan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

Apakah Bisa Cek Kesehatan Ditanggung  BPJS?

Sayangnya hingga saat ini, biaya cek kesehatan tidak dapat ditanggung oleh BPJS. Pemeriksaan kesehatan yang ditanggung BPJS adalah yang bersifat untuk suatu diagnosa yang biasanya diawali oleh keluhan atau gejala tertentu.  

Namun, beberapa pemeriksaan dini atau skrining bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Berbeda dengan medical check up yang sifatnya menyeluruh, skrining hanya fokus pada satu kondisi saja. Skrining kanker serviks ini dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan lembaga yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, seperti Yayasan Kanker Indonesia.  

BPJS Kesehatan juga menyebutkan, salah satu pemeriksaan dini yang bisa dilakukan gratis adalah pemeriksaan pap smear dan IVA untuk mendeteksi kanker serviks. Menurut Panduan Praktis Skrining Kesehatan, BPJS juga menyediakan skrining gratis untuk penyakit yang menjadi fokus pengendalian kesehatan masyarakat, yaitu diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi. 

Prosedur Cek Kesehatan

Untuk melakukan cek kesehatan, kamu akan disarankan untuk melakukan persiapan tertentu. Misalnya untuk pemeriksaan gula darah, biasanya dianjurkan untuk melakukan puasa 12 jam sebelumnya. Berikut ini beberapa prosedur cek kesehatan yang umumnya dilakukan:

  1. Pemeriksaan fisik standar medis.

Berikut ini serangkaian pemeriksaan fisik standar medis yang biasa dilakukan dokter atau tenaga kesehatan:

  1. Tanya jawab oleh dokter atau tenaga kesehatan.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan riwayat kesehatan kamu, termasuk riwayat kesehatan keluarga kamu untuk mengetahui adanya risiko penyakit keturunan.  

  1. Dokter akan melakukan tindakan tambahan.

Untuk memperkuat diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Seperti rontgen untuk melihat kondisi paru-paru, EKG untuk melihat kondisi jantung, pap smear untuk mengecek kondisi leher rahim.

Umur Berapakah Disarankan Rutin Cek Kesehatan?

Pentingnya rutin cek kesehatan dimulai pada usia dewasa muda, yaitu sekitar umur 20-an tahun. Berikut adalah rekomendasi umum mengenai frekuensi pemeriksaan kesehatan rutin berdasarkan kelompok usia:

 Manfaat dan Pentingnya Cek Kesehatan Rutin

1. Deteksi dini penyakit, mengidentifikasi penyakit sebelum gejala muncul.

2. Pencegahan penyakit, mengatasi faktor risiko untuk mencegah penyakit.

3. Memantau kondisi kesehatan dan menyesuaikan perawatan.

4. Menjaga kesehatan untuk hidup aktif dan produktif.

5. Menangani masalah kesehatan lebih cepat dan efektif.

6. Meningkatkan kesadaran tentang pola hidup sehat.

Lakukan pemeriksaan kesehatan secara dini dan teratur sebagai upaya pencegahan. Apalagi saat ini risiko penyakit kronis bisa datang lebih dini dikarenakan gaya hidup yang nggak sehat. Semakin cepat dideteksi, semakin mudah penyakit ditangani.

Jika dari hasil pemeriksaan diketahui kamu punya kecenderungan untuk mengidap penyakit jantung. Maka kamu bisa melakukan beberapa perubahan gaya hidup untuk menjaga kesehatan jantung.

Biaya penanganan juga tentunya akan jauh lebih murah sebelum penyakit jadi lebih parah. Terlebih penyakit kronis seperti kanker dan jantung memerlukan biaya perawatan yang nggak sedikit.

Karena itu Asuransi Penyakit Kritis hadir untuk membantu menanggung risiko finansial, jika penyakit tersebut nggak bisa kamu hindari. Asuransi penyakit kritis dari Roojai memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam memilih proteksi yang kamu inginkan. Dengan uang santunan sampai satu miliar rupiah, Roojai bekerja sama dengan lebih dari 2000 rumah sakit rekanan di Indonesia. Premi yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan budget dan kebutuhan kamu. Semoga bermanfaat!

Dian Pusparini

Ditulis oleh

Dian Pusparini

Head of Claim

Dian merupakan lulusan keperawatan di STIK St Carolus. Dian sudah bekerja selama 20 tahun, dengan pengalaman bekerja dibidang asuransi selama 18 tahun. Dian memiliki sertifikasi asuransi AAAK (Ajun Ahli Asuransi Kesehatan). Dian memahami betul betapa pentingnya kesehatan untuk kita. Sebagai Head of Claim, saat ini Dian senang berbagi pengetahuan dan tips seputar kesehatan.

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang

Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!