Kesalahan ketika Membeli Asuransi Kesehatan

Penyakit kronis adalah kondisi kesehatan yang berlangsung dalam jangka waktu lama dan umumnya membutuhkan perawatan jangka panjang. Penyakit ini juga terbilang lebih kompleks dan dapat menyebabkan kondisi seseorang semakin melemah secara bertahap. Sebagian penyakit kronis juga tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Ketahui di sini apa saja penyakit kronis itu, penyebab, cara mencegah, serta pentingnya memilih asuransi kesehatan yang tepat untuk mu.

Konten

  1. Jenis-jenis Penyakit Kronis
    1. Penyebab Terkena Penyakit Kronis
    2. Cara Mencegah Penyakit Kronis
    3. Kesalahan Memilih Asuransi Kesehatan untuk Penyakit Kronis

      Jenis-jenis Penyakit Kronis

      Berikut ini beberapa diagnosa yang tergolong dalam jenis penyakit kronis:

        1. Diabetes Mellitus

        Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (glukosa) karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Ada dua jenis utama diabetes:

        Komplikasi diabetes meliputi kerusakan saraf, penyakit jantung, gagal ginjal, dan masalah penglihatan.

        2. Penyakit jantung koroner

        Penyakit Jantung Koroner (PJK) terjadi ketika pembuluh darah koroner yang memasok darah ke jantung menyempit atau tersumbat oleh plak (lemak, kolesterol, dan zat lainnya). Ini dapat menyebabkan angina (nyeri dada), serangan jantung, dan gagal jantung. Faktor risiko PJK meliputi merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan gaya hidup sedentary.

        3. Kanker

        Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali di tubuh. Kanker dapat terjadi di berbagai organ dan jaringan tubuh. Jenis kanker yang umum meliputi:

        4. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

        Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara kronis. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, pembuluh darah, ginjal, dan otak. Hipertensi sering disebut sebagai “silent killer” karena sering tidak menunjukkan gejala yang jelas hingga terjadi komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke.

        5. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

        PPOK adalah kelompok penyakit paru-paru yang menyebabkan aliran udara terhalang dan sulit bernapas. Dua jenis utama PPOK adalah emfisema dan bronkitis kronis. Penyebab utama PPOK adalah merokok, tetapi paparan jangka panjang terhadap iritan paru-paru seperti polusi udara, bahan kimia industri, dan debu juga berkontribusi.

        6. Gerd

        GERD merupakan jenis gangguan saluran pencernaan yang terjadi saat asam lambung naik menuju kerongkongan. Penyakit ini termasuk salah satu diagnosa pencernaan kronis. 

        Dalam kondisi normal, sfingter (katup) pada kerongkongan bagian bawah berfungsi sebagai jalan masuknya makanan dari mulut menuju sistem pencernaan. 

        Sfingter ini dilengkapi oleh otot-otot yang akan terbuka secara otomatis ketika kita menelan makanan dan akan kembali menutup setelahnya. 

        Nah pada kasus ini, otot sfingter ini lemah sehingga tidak bisa menutup dengan sempurna dan jadi penyebab penyakit GERD.

        Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, umumnya akan timbul gejala seperti nyeri dan sensasi panas di dada yang disebut heartburn

        Penyebab Terkena Penyakit Kronis

        Penyakit kronis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang dapat dikontrol maupun yang tidak. Berikut beberapa penyebab umum:

        1. Gaya Hidup Tidak Sehat, seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik adalah penyebab utama berbagai penyakit kronis.
        2. Genetika, seperti diabetes tipe 1 dan beberapa jenis kanker, memiliki komponen genetik yang kuat dan dapat diturunkan dalam keluarga.
        3. Lingkungan, seperti terkena paparan polusi udara, bahan kimia berbahaya, dan kondisi kerja yang buruk dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti PPOK dan kanker.
        4. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung dan hipertensi.

        Cara Mencegah Penyakit Kronis

        1. Pola makan sehat, konsumsi makanan bergizi dengan porsi seimbang, termasuk banyak buah, sayur, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
        2. Aktivitas fisik, lakukan olahraga secara rutin setidaknya 30 menit setiap hari. Aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan ideal dan mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.
        3. Hindari kebiasaan buruk, berhenti merokok, batasi konsumsi alkohol, dan hindari penyalahgunaan narkoba.
        4. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi dini penyakit dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
        5. Kelola stres dengan baik, gunakan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau aktivitas hobi untuk mengelola stres.

        Kesalahan Memilih Asuransi Kesehatan untuk Penyakit Kronis

        Perlu dipahami bahwa penyakit kronis dan akut itu berbeda. Perbedaannya perlu kamu ketahui sebelum mengajukan klaim asuransi.

        Selain itu, berikut kesalahan yang paling sering dilakukan saat membeli asuransi untuk penyakit kronis:

        1. Tidak membaca polis dengan seksama

        Sebelum membeli asuransi, pelajari dan pahami polis asuransi kesehatan untuk penyakit kronis. Dalam polis ini tercantum semua syarat dan ketentuan asuransi yang kamu beli. Khususnya pada polis asuransi penyakit kritis biasanya ditentukan kondisi yang memungkinkan tertanggung untuk menerima santunan.  

        Misalnya pada terminologi penyakit ginjal, pada beberapa produk asuransi mensyaratkan kondisi kritis adalah ketika kedua ginjal bermasalah. Istilah tersebut harusnya kamu pahami supaya kamu bisa mendapatkan manfaat asuransi kesehatan untuk penyakit kronis sesuai kebutuhan kamu.  

        Mempelajari polis asuransi, khususnya jenis penyakit, terminologi mengenai tingkat kekritisan, atau pengertian lain dalam perjanjian, merupakan hal yang penting ketika akan membeli asuransi.

        Kurang paham dengan istilah-istilah yang terdapat dalam polis. Yuk, pahami istilah asuransi dengan penjelasan yang mudah dipahami.

        2. Memilih premi yang murah tanpa memerhatikan manfaat

        Memilih premi yang murah bisa jadi menggoda, namun pastikan kamu mendapatkan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan, terutama untuk penyakit kronis.

          3. Tidak memahami konsekuensi masa tunggu

          Masa tunggu atau waiting period wajib dilalui pemegang polis sebelum dapat mengajukan klaim asuransi. Ketentuan masa tunggu ini diterapkan perusahaan asuransi sebagai cara untuk memantau tingkat risiko calon nasabah.

          Pada masa tunggu ini, nasabah nggak bisa mengajukan klaim atau klaim akan ditolak, meski premi sudah dibayarkan secara rutin. Ketentuan mengenai masa tunggu sudah diatur dalam SEOJK Nomor 5/2022 yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

          Sayangnya, banyak pemilik asuransi kesehatan untuk penyakit kronis tidak menyadari adanya masa tunggu ini. Pada asuransi penyakit kronis, masa tunggu yang ditetapkan mungkin berbeda untuk setiap produk, tetapi umumnya diberlakukan masa tunggu selama 6 bulan.

          4. Tidak mempertimbangkan penyakit yang sudah ada

          Beberapa asuransi tidak menanggung penyakit yang sudah ada sebelumnya (pre-existing conditions). Pastikan kamu memahami kebijakan ini sebelum memilih asuransi.

          5. Mengabaikan jaringan rumah sakit dan dokter

          Pastikan asuransi yang kamu pilih memiliki rumah sakit rekanan dan dokter yang luas dan mudah diakses.

          6. Tidak memerhatikan batas maksimal manfaat

          Banyak polis asuransi memiliki batas maksimal manfaat. Pastikan batas ini cukup untuk menutupi biaya perawatan yang kamu mungkin butuhkan.

          Dengan memahami jenis-jenisn, penyebab, cara pencegahan, dan tips memilih asuransi kesehatan, kamu dapat lebih siap menghadapi risiko penyakit kronis dan menjaga kesehatan dengan lebih baik.

          Banyak orang baru menyadari pentingnya asuransi ketika risiko itu sudah terjadi. Yang mana, hal ini sudah terlambat.

          Sebenarnya ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapat dengan memiliki asuransi saat masih sehat. Salah satunya adalah harga premi yang harus dibayarkan lebih murah. Ketika masih sehat dan masih muda, kamu dianggap tidak berisiko tinggi sehingga pihak asuransi nggak perlu menanggung biaya risiko yang besar.  

          Kalaupun misalnya kamu mendapat diagnosa penyakit kronis, masa tunggu yang diterapkan polis biasanya sudah lewat. Dengan demikian, kamu bisa mendapatkan manfaat perlindungan yang lebih optimal.  

          Jadi, apakah kamu sudah punya asuransi kesehatan yang menangung diagnosa kronis? Kalau belum, ini saat yang tepat untuk memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

          Asuransi Penyakit Kritis dari Roojai Indonesia memberikan pilihan asuransi online yang bisa diatur sesuai kebutuhan. Santunan tunai asuransi ini nggak hanya bisa digunakan untuk menanggung biaya perawatan, tetapi juga untuk mengganti biaya penunjang lain, misalnya transportasi ataupun biaya penunjang lainnya. Jangan sampai terlambat, asuransikan dirimu sekarang!

          Dian Pusparini

          Ditulis oleh

          Dian Pusparini

          Head of Claim

          Dian merupakan lulusan keperawatan di STIK St Carolus. Dian sudah bekerja selama 20 tahun, dengan pengalaman bekerja dibidang asuransi selama 18 tahun. Dian memiliki sertifikasi asuransi AAAK (Ajun Ahli Asuransi Kesehatan). Dian memahami betul betapa pentingnya kesehatan untuk kita. Sebagai Head of Claim, saat ini Dian senang berbagi pengetahuan dan tips seputar kesehatan.

          Bagikan:

          Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

          Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang

          Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

          |

          Lihat premi dalam 30 detik.
          Gak perlu kasih info kontak!