Menu

manfaat menabung

Di bangku sekolah, kamu pasti pernah diajari untuk menabung, baik oleh guru atau orang tua. Paling tidak, kamu sudah tahu manfaat menabung secara mendasar. Namun, kebiasaan bagus ini memang susah-susah gampang untuk diteruskan ketika beranjak dewasa. Padahal, selama masa dewasa atau usia produktif kamu mempunyai pekerjaan yang memberikan penghasilan. 

Namun, ketika penghasilan naik, gaya hidup pun naik. Apalagi zaman sekarang kamu dibombardir oleh beragam distraksi sehingga menabung semakin sulit. Di internet, banyak sekali godaan belanja online. Sedikit-sedikit, kamu disuguhi konten yang mengiklankan produk-produk yang menarik minat kamu. Inilah dampak negatif dari algoritma media sosial yang perlu dilawan!  

Kamu memang perlu diingatkan kembali tentang apa saja manfaat menabung. Semoga dengan mengetahuinya, kamu tidak abai untuk melakukannya, bahkan semakin giat menabung sehingga mendapatkan manfaatnya terutama dalam hal finansial. Yuk, lanjut baca artikel ini untuk menambah pengetahuan kamu.

Manfaat menabung

Melansir Konsultan Finansial CHN yang berbasis di Inggris, berikut beberapa manfaat menabung yang akan terasa, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang: 

Membantu di kala darurat 

Situasi darurat terjadi pada waktu yang tidak bisa kamu prediksi. Keadaan semacam ini selalu membutuhkan dana banyak serta mendesak. Contohnya biaya besar untuk perbaikan mobil yang mendadak harus dibawa ke bengkel, renovasi genteng rumah yang bocor, sampai biaya pemakaman ketika salah satu anggota keluarga meninggal dunia.  

Oleh karena itu, kamu perlu mempersiapkan dana darurat yang biasanya terpisah dari budget biaya hidup bulanan. Akumulasi dari menabung bermanfaat membuat keadaan darurat jadi nggak begitu membebani kamu.  

Melansir CNBC Indonesia, bagi kamu yang single alias belum menikah, idealnya jumlah dana darurat minimal sebesar tiga kali pengeluaran bulanan. Misalkan saat ini pengeluaran rutin kamu mencapai Rp5 juta per bulan, maka dana darurat ideal yang perlu kamu miliki adalah Rp15 juta. 

Apabila kamu statusnya sudah menikah, besar dana darurat yang harus kamu miliki jadi lebih besar, yaitu minimal enam kali nominal pengeluaran bulanan. Tentu ketika sudah menikah berarti jumlah tanggungan kamu jadi bertambah. Begitu juga ketika kamu memiliki anak, jumlah dana darurat ideal yang harus kamu miliki menjadi minimal sembilan kali besar pengeluaran bulanan. 

Menjadi jaring pengaman  

Semua orang mengharapkan rasa aman dan kepastian terhadap pekerjaan mereka. Tapi, resesi ekonomi di kala pandemi maupun setelahnya membuat banyak perusahaan harus mengencangkan ikat pinggang. PHK dan pemecatan karyawan jadi sesuatu yang tak terhindarkan.  

Bayangkan jika kamu salah satu karyawan yang kehilangan pekerjaan secara mendadak dan tak terduga. Selain kehilangan rutinitas harian, pendapatan kamu juga berkurang. Sedangkan menjadi pengangguran bisa menimbulkan trauma dan kekhawatiran. Belum lagi jika masih ada cicilan yang harus kamu lunasi. 

Dengan memiliki tabungan, kamu jadi punya jaring pengaman ketika terjun ke status pengangguran. Tabungan akan mengcover biaya kebutuhan dan pengeluaran rutin. Manfaat menabung satu ini akan membuat hati kamu lebih tenang selagi mencari dan berusaha memperoleh pekerjaan baru.

Mengelola keuangan perlu dipelajari sedari kecil. Sebagai orang tua, bagaimana cara mengajarkan cara mengelola keuangan kepada anak?

Membiayai pengeluaran besar 

Pada umumnya, tahap kehidupan bermula dari masa kecil, remaja, dewasa, hingga masa tua. Dalam setiap tahap kehidupan, ada saja peristiwa yang membutuhkan biaya cukup besar. Contohnya biaya pernikahan, membeli rumah untuk membangun keluarga, sampai memulai bisnis pertama kamu. 

Mungkin kamu dapat membiayai kebutuhan besar tersebut dengan kartu kredit atau mengambil pinjaman yang dapat dibayar secara mencicil. Namun, jika kamu memiliki tabungan sejak masih kecil, tabungan tersebut akan sangat membantu pelunasan utang.  

Utang pun menjadi lebih ringan berkat kebiasaan menabung. Kamu tidak akan kesulitan untuk menyelesaikan utang, apalagi yang ada bunganya. Manfaat menabung akan terasa juga untuk down payment atau pembayaran pertama ketika kamu membeli properti atau mobil.

Ternyata asuransi sangat penting dalam kehidupan. Mulai dari fase lajang, mendapatkan pekerjaan pertama, hingga masa pensiun. Yuk, pahami pentingnya asuransi dan kebutuhannya dalam setiap fase kehidupan.

Membatasi utang

Memiliki tabungan juga berefek positif karena secara tidak langsung membatasi jumlah utang kamu. Tabungan bisa digunakan untuk membiayai pengeluaran mendesak. Artinya, kamu tidak perlu menggunakan kartu kredit atau mengambil cicilan lagi.  

Tabungan juga akan berguna ketika kamu tidak bisa menghindari pembiayaan yang menggunakan sistem pinjaman. Jika kamu dapat membayar tagihan kartu kredit secara sekaligus, bayangkan berapa banyak penghematan yang kamu lakukan karena tidak perlu membayar bunga utang.

manfaat menabung untuk masa depan
Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash

Membantu persiapan pensiun  

Jika kamu memiliki kebiasaan menabung, dampaknya akan sangat terasa pula dalam jangka panjang. Meskipun kamu memiliki dana pensiun dari perusahaan atau pemerintah, belum tentu nominalnya mencukupi kebutuhan atau biaya hidup kamu nantinya. Apalagi jika kamu mesti mengambil pensiun dini karena berbagai sebab.  

Pada usia pensiun, mencari pekerjaan baru pun mungkin akan sulit dilakukan. Perusahaan juga lebih tertarik dengan talenta muda yang bisa dibayar lebih murah. Jadi, manfaat tabungan yang terakhir adalah dapat mempersiapkan dana pensiun yang memberikan kedamaian dalam masa tua kamu. Tabungan akan mengcover biaya hidup selama kamu tidak bekerja lagi.

Salah satu risiko kehidupan berupa penyakit kritis. Waspadalah! Ketahui apa saja jenis-jenis penyakit kritis dan dampaknya bagi kehidupan kamu dan orang di sekitarmu.

Asuransi sebagai proteksi tabungan

Nah, kamu sudah mengetahui lima manfaat menabung. Kamu juga perlu mengetahui bahwa asuransi merupakan jaminan perlindungan atas tabungan kamu. Agar tabungan tidak terguncang saat risiko-risiko kehidupan datang, kamu perlu memiliki asuransi.  

Salah satu risiko kehidupan berupa penyakit kritis. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018, penyakit kardiovaskular menjadi penyakit kritis penyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia, yakni 35 persen. Sedangkan kanker berada pada posisi kedua, yakni 12 persen. 

Asuransi Penyakit Kritis dari Roojai Indonesia merupakan pilihan tepat untuk melengkapi asuransi kesehatan utama atau BPJS kamu. Dengan memiliki asuransi penyakit kritis ini, kamu mendapatkan proteksi dari beban keuangan akibat mahalnya biaya perawatan rumah sakit. Tabungan kamu pun dapat digunakan untuk hal lain, seperti memberikan hadiah bagi orang-orang tersayang.  

Selain itu, asuransi ini juga bermanfaat sebagai pengganti penghasilan yang hilang disebabkan kamu atau keluarga berada dalam perawatan penyakit kritis. Luangkan waktu kamu untuk mempelajari informasi penawaran selengkapnya agar dapat memperoleh ketenangan paripurna dalam menjalankan kebiasaan sehari-hari. Segeralah mengambil keputusan untuk melindungi diri dan keluarga. 

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!