Menu

bedanya asuransi penyakit kritis dan asuransi kesehatan

Kamu sudah punya asuransi kesehatan, baik yang disediakan pemerintah atau dari pihak swasta. Selamat! Barangkali proteksi kesehatan tersebut kamu beli sendiri atau disediakan oleh perusahaan tempat kamu bekerja. Kalau begitu, apa kamu masih perlu punya asuransi penyakit kritis? Wajar saja kamu ingin tahu bedanya asuransi penyakit kritis dengan asuransi kesehatan sebelum memutuskan mengambil polis lagi.  

Polis asuransi kesehatan memang mengcover berbagai macam biaya penanganan dan pelayanan rumah sakit, termasuk operasi, obat-obatan, tes laboratorium, dan lain-lain. Namun, jika kamu didiagnosis penyakit kritis, biayanya bisa melebihi limit asuransi kamu. Bayangkan kamu harus mengeluarkan uang sendiri untuk membayar sisa tagihannya. Waduh! 

Istilah untuk sisa tagihan rumah sakit yang tidak terbayarkan karena melebihi limit asuransi kesehatan adalah out-of-pocket cost. Di Indonesia, rasio out-of-pocket adalah sekitar 30 persen, bahkan lebih. Untuk menghindari timbulnya out-of-pocket cost, kamu perlu asuransi tambahan seperti asuransi penyakit kritis.  

Asuransi penyakit kritis juga sangat bermanfaat ketika kamu ingin upgrade kelas kamar rawat inap di rumah sakit. Jika biaya kamar atau operasi lebih tinggi daripada maksimal coverage asuransi kesehatan kamu, uang pertanggungan asuransi penyakit kritis dapat mengcover sisa tagihannya.  

Di artikel ini, kamu akan memahami perbedaan mendasar antara asuransi penyakit kritis dengan asuransi kesehatan. Yuk, lanjut baca untuk menambah pemahaman kamu.

Asuransi kesehatan

Menurut healthinsurance.org, asuransi kesehatan merupakan asuransi yang mengcover biaya-biaya kesehatan kamu sebagai Tertanggung. Perusahaan asuransi sebagai Penanggung akan membayarkan semua atau sebagian tagihan, mulai dari biaya kamar rawat inap, operasi, obat-obatan, dan lain-lain, tentunya sesuai dengan polis yang kamu punya.  

Jika kamu tidak memiliki asuransi kesehatan, kamu mesti membayar sendiri tagihan rumah sakit. Kamu pasti tahu mahalnya biaya rumah sakit. Apalagi biaya pelayanan rumah sakit selalu mengalami inflasi yang cukup tinggi setiap tahunnya, yaitu lebih dari 10 persen.  

Kamu mungkin pernah mengalami skenario berikut. Ketika datang ke rumah sakit, pihak administrasi bertanya apakah kamu memiliki asuransi atau tidak. Bagaimanapun, mereka ingin memastikan apakah kamu bisa membayar atau tidak. Dengan memiliki asuransi kesehatan, pihak rumah sakit percaya tagihan kamu akan dibayar sehingga tenaga kesehatan (nakes) dapat memberikan pelayanan maksimal buat kamu.  

Asuransi kesehatan merupakan asuransi paling umum. Selain yang disediakan pemerintah, yakni BPJS Kesehatan, kamu juga bisa memiliki atau menambah proteksi kesehatan kamu dengan asuransi kesehatan swasta seperti Hospital Cash Plan dari Roojai.  

Sampai sini, bedanya asuransi penyakit kritis dengan asuransi kesehatan secara mendasar dapat kamu amati dari penyakit yang dicover. Dengan asuransi kesehatan, hampir semua penyakit dicover, baik penyakit berat, ringan, bahkan sakit yang disebabkan kecelakaan (tergantung polis kamu). Sedangkan asuransi penyakit kritis hanya mengcover jenis penyakit kritis, yang umumnya jadi penyebab kematian paling banyak di masyarakat.

Asuransi penyakit kritis

Masih melansir healthinsurance.org, asuransi penyakit kritis merupakan proteksi kesehatan yang akan memberikan uang pertanggungan secara lump sum (sekaligus) dengan syarat kamu didiagnosis penyakit kritis sesuai yang tercantum di dalam polis. Asuransi penyakit kritis biasanya mengcover penyakit yang mengancam dan berbahaya, seperti kanker, serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan lainnya.  

Bedanya asuransi penyakit kritis dengan asuransi kesehatan semakin jelas. Polis asuransi kesehatan membayarkan semua atau sebagian biaya rumah sakit tergantung tagihan dan polis kamu. Sedangkan asuransi penyakit kritis akan membayar klaim kamu secara sekaligus atau lump sum setelah kamu didiagnosis sakit kritis.  

Tahukah kamu biaya penyakit kritis sangat tinggi? Dengan uang pertanggungan dari polis asuransi penyakit kritis, kamu bisa pakai untuk membayar berbagai hal. Mengutip Investopedia, berikut beberapa daftar pengeluaran yang dapat dilunasi: 

  • Biaya pelayanan dan penanganan medis untuk penyakit kritis yang tidak ditanggung asuransi kesehatan biasa 
  • Pengeluaran harian dan biaya hidup selama kamu tidak bisa bekerja karena fokus untuk penyembuhan 
  • Biaya transportasi dan akomodasi, seperti perjalanan ke pusat rehabilitasi 
  • Biaya penyewaan atau pembelian kursi roda, hingga pemasangan lift di rumah jika sakit kritis menyulitkan kamu untuk naik turun tangga 
  • Biaya-biaya lain yang tak terduga  

Pilih satu atau keduanya?

Nah, kamu sudah mengetahui bedanya asuransi penyakit kritis dengan asuransi kesehatan. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah kamu membutuhkan satu saja atau keduanya?  

Bagaimanapun, asuransi kesehatan sangat penting untuk dimiliki oleh semua orang. Dengan asuransi ini, kamu bisa mendapatkan jaminan kesehatan tanpa perlu mengeluarkan uang banyak untuk biaya rumah sakit. Contohnya, BPJS Kesehatan maupun asuransi kesehatan swasta.  

Masalahnya, asuransi kesehatan saja tidak cukup. Menurut Forbes, asuransi penyakit kritis akan sangat bermanfaat untuk orang yang limit asuransi kesehatannya tidak terlalu tinggi atau orang yang asuransi kesehatannya memiliki syarat bayar sendiri (deductible) dan rasio out-of-pocket cost yang cukup tinggi.  

Jika kamu memiliki anggota keluarga dengan riwayat sakit kritis seperti kanker atau penyakit jantung, asuransi penyakit kritis akan memberikan keamanan finansial ketika kamu didiagnosis dengan penyakit yang sama.  

Di sisi lain, meskipun keluarga kamu tidak ada riwayat sakit kritis, sementara kamu khawatir dengan risiko sakit kritis yang tak terduga sebagai akibat gaya hidup atau kebiasaan, maka kamu perlu memiliki asuransi penyakit kritis. Asuransi ini akan menjadi proteksi finansial yang dapat memberikan ketenangan pikiran bagi kamu.

Perlukah memiliki asuransi tambahan penyakit kritis? Yuk, cari tahu jawabannya agar semakin yakin. 

pentingnya asuransi penyakit kritis

Asuransi penyakit kritis terbaik

Berkat kemajuan teknologi, kamu bisa pilih dan beli asuransi secara online dalam hitungan menit. Kamu bisa pilih satu atau lebih proteksi yang kamu inginkan dari 5 kategori, seperti proteksi untuk kanker, penyakit akibat nyamuk, penyakit syaraf, penyakit jantung, dan gagal ginjal.  

Kamu juga dapat atur sendiri nominal proteksi yang diinginkan (manfaat dan santunan tunai) sesuai dengan kebutuhan dan budget. Roojai menawarkan asuransi penyakit kritis sungguh terjangkau serta dengan harga terbaik di kelasnya. Semua dirancang khusus untuk kamu.

Nah, kamu sudah tahu bedanya asuransi penyakit kritis dengan asuransi kesehatan. Asuransi Penyakit Kritis dari Roojai Indonesia merupakan pilihan tepat untuk melengkapi asuransi kesehatan utama atau BPJS kamu. Dengan memiliki asuransi penyakit kritis ini, kamu mendapatkan proteksi dari beban keuangan akibat mahalnya biaya perawatan rumah sakit. 

Asuransi ini juga bermanfaat sebagai pengganti penghasilan yang hilang disebabkan kamu atau keluarga berada dalam perawatan penyakit kritis. Mari luangkan waktu untuk mempelajari informasi penawaran selengkapnya agar dapat memperoleh ketenangan paripurna dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Segeralah mengambil keputusan untuk melindungi diri dan keluarga tersayang.

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!