penyebab kanker pankreas | roojai.co.id

Kanker pankreas diawali dengan kemunculan sel-sel abnormal pada pankreas, salah satu organ penting dalam sistem pencernaan manusia. Pankreas terletak di bagian atas rongga perut, dikelilingi organ lain, seperti lambung, hati, limpa, dan usus kecil. Panjangnya sekitar 15 cm dan lebarnya sekitar 5 cm. Organ ini memiliki dua fungsi, yaitu untuk menghasilkan enzim pencernaan (fungsi eksokrin) dan untuk menghasilkan beberapa hormon (fungsi endokrin). 

Menurut data Global Cancer Observatory (Globocan, 2020), kanker pankreas menempati urutan ke-16 terbanyak dari jenis kanker yang dialami oleh orang Indonesia (1,5 persen dari seluruh kasus kanker) dan urutan ke-11 dalam aspek jenis kanker yang menyebabkan kematian (2,4 persen dari seluruh kasus pasien meninggal). Penyebab kanker ini belum diketahui secara pasti, tetapi ahli kesehatan sudah meneliti beberapa faktor risiko, seperti obesitas dan diabetes.

Seperti pada kanker lainnya, penyakit ini bisa saja tidak menampakkan gejala sehingga baru terdiagnosis di tahap stadium akhir, ketika kanker sudah menyebar ke jaringan organ lain (metastasis). Setiap tanggal 17 November diperingati Hari Kanker Pankreas Sedunia agar semakin banyak orang yang menyadari bahaya dari penyakit ini.
Artikel ini akan membahas apa saja yang menjadi gejala dan penyebab kanker pankreas, lalu kapan sebaiknya kita ke dokter. Yuk, lanjut baca untuk menambah pengetahuan kamu.

Konten

  1. Fungsi pankreas
    1. Penyebab kanker pankreas
    2. Gejala kanker pankreas
    3. Jenis kanker pankreas
      1. Diagnosis kanker pankreas
      2. Stadium kanker pankreas
      3. Pengobatan kanker pankreas
        1. Pencegahan kanker pankreas

        Fungsi pankreas

        Secara umum, pankreas memiliki dua fungsi, yaitu:

        Fungsi eksokrin

        Pankreas membantu proses pencernaan dengan menghasilkan enzim-enzim untuk memecah zat makanan sehingga proses penyerapan nutrisi menjadi lebih mudah. Enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan pankreas adalah:

        Fungsi endokrin

        Pada fungsi ini, pankreas bertugas menjaga keseimbangan gula darah yang penting agar otak, hati, dan ginjal bekerja dengan optimal. Pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. 

        Hormon insulin berguna untuk memindahkan glukosa dari darah ke otot atau jaringan lain sebagai energi. Insulin juga membantu hati menyerap glukosa agar disimpan dalam bentuk glikogen (cadangan gula). Hormon glukagon adalah penyeimbang insulin. Ketika tubuh memerlukan tambahan energi, glukagon memberi sinyal kepada otot dan hati untuk memecah glikogen menjadi glukosa lalu mengalirkannya kembali ke dalam aliran darah.  

        Hormon insulin menurunkan kadar gula darah dan mencegah terjadinya lonjakan gula darah, sedangkan hormon glukagon berfungsi untuk meningkatkan kadar gula darah dan mencegah kadarnya terlalu rendah.

        Penyebab kanker pankreas

        Penyakit ini disebut kanker pankreas karena awalnya sel-sel abnormal muncul di pankreas. Tidak seperti sel-sel sehat yang menua dan mati, sel-sel abnormal tersebut terus memperbanyak diri menjadi tumor. Jika dibiarkan, tumor akan merusak jaringan yang sehat di pankreas, bahkan sampai menyebar ke organ lainnya.

        Walaupun banyak beredar informasi tentang mitos penyebab kanker. Namun, para ahli kesehatan belum mengetahui penyebab pasti dari kanker pankreas. Meski demikian, beberapa faktor risiko dipercaya dapat menjadi awal penyebabnya. Mengutip Cleveland Clinic, berikut beberapa faktor risiko yang perlu kamu perhatikan, di antaranya:

        Gejala kanker pankreas

        Umumnya, kanker pankreas tidak menimbulkan gejala di awal perkembangannya. Pada kebanyakan pasien, kanker ini baru terdeteksi setelah cukup terlambat pada tahap stadium lanjut. 

        Kapan sebaiknya pergi ke dokter? Jika kamu mengalami sebagian gejala-gejala di bawah ini, apalagi ada riwayat kanker pankreas di keluarga. Segeralah menghubungi dokter untuk konsultasi dan melakukan skrining kanker. 

        Mengutip Mayo Clinic, berikut gejala-gejala yang mungkin dirasakan oleh orang dengan sel kanker di pankreasnya:

        Jenis kanker pankreas

        Berikut dua jenis kanker pankreas:

        Kanker pankreas eksokrin

        Lebih dari 90% kanker pankreas terkait dengan fungsi eksokrin pankreas, yaitu menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Jenis yang paling umum adalah kanker adenokarsinoma yang dimulai dari sel-sel penghasil mukus (glandula) di permukaan organ pankreas.

        Kanker pankreas neuroendokrin

        Sekitar 10% kanker pankreas tergolong kanker neuroendokrin (disebut juga dengan neuroendocrine tumors atau NETs). Kanker ini terkait dengan fungsi endokrin pankreas, yaitu menghasilkan hormon yang penting dalam regulasi gula darah. Nama lain jenis ini adalah karsinoma sel islet pankreas (sel Pulau Langerhans).

        Diagnosis kanker pankreas

        Melansir Mayo Clinic, tes yang digunakan untuk mendiagnosis kanker pankreas meliputi:

        Stadium kanker pankreas

        Ahli kesehatan biasanya menggolongkan kanker pankreas ke dalam empat kategori, yaitu:

        Pengobatan kanker pankreas

        Pengobatan kanker pankreas meliputi pembedahan, radiasi, kemoterapi, atau kombinasi dari semuanya. Jenis pengobatannya tergantung pada stadium kanker. Selain itu, tenaga kesehatan juga mempertimbangkan level kesehatan secara menyeluruh dan preferensi pasien. 

        Tujuan utama pengobatan adalah untuk menyingkirkan kanker bila memungkinkan. Jika tidak memungkinkan, fokus pengobatan bergeser pada peningkatan kualitas hidup serta menjaga agar kanker tidak berkembang.

        Operasi

        Pembedahan merupakan satu-satunya cara realistis untuk menyembuhkan kanker pankreas. Namun, ahli bedah hanya merekomendasikan jika masih ada kesempatan menyingkirkan seluruh kanker. Agar pembedahan berhasil, kanker harus sepenuhnya terbatas pada pankreas. 

        Ada beberapa teknik operasi kanker pankreas yang bisa dilakukan oleh dokter bedah:

        Kemoterapi

        Kemoterapi menggunakan obat-obatan yang diharapkan dapat membunuh sel kanker. Obat diberikan dalam bentuk pil atau melalui infus di lengan. Perlu kamu ketahui, sebenarnya ada beberapa jenis kemoterapi untuk kanker. Namun, biasanya kemoterapi diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor atau setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa. 

        Terapi radiasi

        Terapi radiasi memanfaatkan pacaran sinar X bertenaga tinggi untuk membunuh sel kanker. Dokter dapat menggabungkan terapi radiasi dengan kemoterapi (kemoradiasi), baik sebelum operasi, setelah operasi, atau sebagai bagian dari pengobatan kanker utama. Terapi radiasi juga dapat membantu meringankan gejala kanker pankreas pada pasien yang tidak memenuhi syarat untuk menjalani operasi (misalnya pada stadium lanjut).

        Targeted drug therapy

        Obat-obatan diberikan untuk “menargetkan” protein tertentu pada tubuh pasien kanker pankreas. Protein tersebut akan mengontrol sel kanker agar tidak terus tumbuh dan menyebar. Terapi ini dapat digabungkan dengan perawatan lain, seperti terapi radiasi.

        Perawatan paliatif

        Kanker pankreas bisa sangat menyakitkan karena mungkin menyerang saraf di sekitarnya. Rasa sakit dapat diatasi dengan obat oral, anestesi, atau suntikan steroid.

        Pencegahan kanker pankreas

        Setiap orang yang memiliki pankreas berisiko terkena kanker pankreas. Meskipun tidak dapat mencegah kanker pankreas, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menurunkan risiko, yaitu:

        Nah, kamu sudah mengetahui penyebab, gejala, dan jenis pengobatan kanker pankreas. Namun sayangnya, bukan hanya kanker pankreas yang harus kita waspadai. Ada beberapa jenis kanker yang paling sering dialami orang Indonesia. Karena itu, mari kita mulai dan terus menjalankan hidup sehat untuk pencegahan sakit kanker. Salah satu cara pencegahan optimal adalah dengan memiliki Asuransi Kanker yang menanggung biaya perawatan kanker stadium awal dan stadium akhir, untuk semua jenis kanker invasif. 
        Mungkin kamu sudah memiliki asuransi kesehatan, baik BPJS maupun asuransi swasta dari perusahaan. Nyatanya, asuransi kesehatan saja tidak cukup. Asuransi penyakit kritis, terutama yang mengcover kanker, akan sangat bermanfaat bagi kamu yang limit asuransi kesehatannya tidak terlalu tinggi, yang asuransi kesehatannya memiliki syarat bayar sendiri (deductible), dan yang memiliki rasio out-of-pocket cost cukup tinggi.

        Untungnya, Roojai memberikan solusi jitu buat kamu, yaitu Asuransi Kanker yang terjangkau dengan berbagai manfaat. Asuransi kanker dari Roojai dirancang khusus dengan meminimalisir pengecualian dalam polis. Kamu bisa pilih sendiri nilai pertanggungan sesuai kebutuhan dan budget kamu. Selain itu, kamu juga bisa menambahkan proteksi lainnya seperti proteksi untuk Penyakit Jantung, Penyakit Saraf, Penyakit akibat gigitan nyamuk, dan Penyakit Gagal Ginjal. Lakukan simulasi biaya asuransi kamu sekarang!

        Dr. Amalia Ika N

        Ditulis oleh

        Dr. Amalia Ika N

        Medical Claim Manager

        Sebagai lulusan fakultas kedokteran di Universitas Atma Jaya, dr Amalia sudah bekerja dibidang Kesehatan selama 2 tahun dan pernah memiliki sertifikat dibidang Kesehatan seperti ACLS dan Hiperkes. dr Amalia juga sudah bekerja dibidang asuransi selama 11 tahun dan memiliki beberapa sertifikat untuk Underwriting & Claim, Basic Sharia dan Risk Management . Saat ini dr Amalia sebagai Medical Claim Manager senang berbagi tips dan pengetahuan seputar asuransi dan kesehatan.

        Bagikan:

        Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

        Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang

        Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

        |

        Lihat premi dalam 30 detik.
        Gak perlu kasih info kontak!