Menu

gejala miom
Image by diana.grytsku on Freepik

Kamu yang perempuan, hampir bisa dipastikan sudah cukup mengerti atau setidaknya pernah mendengar tentang miom. Bukan nggak mungkin juga kamu punya teman atau kerabat, bahkan kakak atau adik, yang mengalami miom.  

Tapi tahukah kamu kalau miom atau yang biasa disebut dengan tumor fibroid ini dialami hampir 80 persen perempuan berusia produktif di seluruh dunia. Akan tetapi, banyak perempuan yang nggak sadar karena gejala miom yang nggak terlalu kentara.  

Sebenarnya apa itu miom? Apa gejala miom yang harus kita waspadai? Yuk, simak informasi lengkap tentang miom di bawah ini.

Apa itu miom? 

Miom atau mioma adalah tumor jinak yang umum terjadi dan tumbuh di sekitar rahim. Ukuran miom bisa bervariasi dan bisa menyebabkan nyeri perut serta darah mens yang berat. Walaupun demikian, miom juga bisa hadir tanpa menimbulkan gejala.  

Miom akan dikategorikan berdasarkan lokasi tumbuhnya, ukurannya, dan gejala yang ditimbulkannya. Bukan nggak mungkin, seseorang memiliki lebih dari satu miom di dalam rahimnya. 

Perempuan yang memiliki miom bisa melaporkan gejala yang berbeda-beda. Ukuran miom itu sendiri bervariasi, dari sebesar biji polong sampai sebesar buah melon. Miom juga bisa terletak di dalam rahim atau di lapisan luar rahim. Kecepatan pertumbuhannya nggak seragam, ada yang cepat ada juga yang lambat.  

Dilansir dari situs Verywellhealth, saat ini ada beberapa tipe miom yang diketahui, yaitu: 

  • Miom intramural, yaitu miom yang paling umum dan berlokasi di dinding rahim.  
  • Miom subserosal, tumbuh di bagian luar dinding rahim dan dapat menekan organ di sekelilingnya (seperti ginjal) atau mengubah bentuk rahim kalau ukurannya cukup besar.  
  • Miom pedunculated tumbuh seperti batang yang menempel pada rahim. Batang yang tumbuh tersebut bisa melilit ketika bertumbuh, dan menyebabkan rasa nyeri yang amat sangat.  
  • Miom submukosa ditemukan pada lapisan otot bagian dalam rahim dan bisa terdorong ke dalam celah rahim. Jenis ini nggak seumum tipe yang lain dan bisa menyebabkan perdarahan berat.  

Bagaimana menentukan apakah sebuah miom berukuran besar atau kecil? Secara umum, miom berukuran besar memiliki diameter 10 centimeter atau lebih. Untuk referensi ukuran:  

  • Miom kecil: memiliki diameter 5cm, kurang lebih seukuran buah ceri  
  • Miom sedang: memiliki diameter maksimal 10cm (seukuran buah jeruk)  
  • Miom besar: memiliki diameter 10cm atau lebih (kurang lebih seukuran jeruk bali atau melon)  

Gejala miom 

Gejala miom tergantung dari seberapa besar ukuran tumor dan di mana lokasinya. Mereka yang mengalami miom mungkin akan merasakan gejala yang datang dan pergi. Namun biasanya rasa nyeri dirasakan semakin nyata selama siklus menstruasi berlangsung.  

Bagi beberapa orang, gejala miom dirasakan sangat parah dan menyebabkan nyeri yang terus-menerus. Sementara orang lain mungkin nggak merasakan gejala sama sekali.  

Beberapa gejala yang bisa menandakan adanya miom adalah:  

  • Mens yang terasa nyeri, lebih lama dan lebih banyak  
  • Perdarahan diantara waktu mens 
  • Nyeri panggul dan tekanan pada perut  
  • Perut bagian bawah bengkak atau lebih besar  
  • Konstipasi atau diare 
  • Anyang-anyangan atau sering merasakan dorongan untuk buang air kecil, atau sulit buang air kecil  
  • Rasa nyeri ketika berhubungan seksual  
  • Nyeri punggung bawah  
  • Mengalami masalah reproduksi, misalnya sulit hamil  
  • Merasa lemah dan mudah lelah yang biasanya disebabkan oleh berkurangnya sel darah merah 

Pada sebagian besar kasus, miom nggak mengancam nyawa. Adalah langka miom bisa menyebabkan kematian. Jika pun ini terjadi, biasanya disebabkan karena perdarahan atau gangguan pada organ lain. Miom juga jadi salah satu alasan utama pada operasi pengangkatan rahim, yang bisa memiliki banyak komplikasi kesehatan lainnya. 

Perut menjadi ‘rumah’ bagi beberapa organ penting. Selain rahim, di sini juga terdapat sistem pencernaan, salah satunya usus buntu. Infeksi usus buntu juga bisa menimbulkan sakit perut. Bukan Sakit Perut Biasa, Ini Gejala Usus Buntu yang Perlu Kamu Ketahui .

Penyebab miom 

Munculnya miom sering dihubungkan dengan aktivitas hormon. Kadar estrogen dan progesteron yang tinggi (hormon yang diproduksi oleh rahim) bisa merangsang tumbuhnya miom. Itu sebabnya saat memasuki usia menopause, kemungkinan perempuan untuk memiliki miom juga menurun.  

Ada beberapa hal yang membuat seseorang lebih berisiko memiliki miom, yaitu:  

  • Riwayat medis: seseorang akan lebih berisiko memiliki miom kalau ada anggota keluarga yang mengalaminya.  
  • Obesitas: mereka yang mengalami obesitas atau tekanan darah tinggi mungkin lebih berisiko tinggi mengalami miom.  
  • Usia: risiko miom akan meningkat seiring usia, namun lebih banyak dialami oleh mereka yang berusia 30-an, 40-an dan 50-an tahun. Setelah menopause, miom cenderung mengecil.  
  • Pola makan: pola makan yang mengandung lebih banyak daging merah dikaitkan dengan risiko tinggi miom, begitu juga kekurangan asupan vitamin D.

Menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat juga bisa membuat kamu terhindar dari penyakit kronis seperti jantung koroner. Beberapa kebiasaan ini bisa membantu kamu terhindari dari penyakit jantung, loh.

Mendiagnosa miom 

Kalau kamu merasakan gejala miom yang dijelaskan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan. Jika ada kecurigaan tersebut, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosa miom.  

Pertama-tama, dokter akan menanyakan beberapa hal, termasuk kondisi kesehatan dan riwayat kesehatan keluarga kamu. Dokter juga akan bertanya tentang jadwal dan kondisi menstruasi kamu.  

Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan:  

  • Pemeriksaan pelvis atau pemeriksaan dalam untuk merasakan ada nggaknya pertumbuhan miom 
  • USG transvaginal untuk mendapat gambaran rahim yang lebih jelas 
  • Magnetic resonance imaging atau MRI untuk melihat gambaran rahim dan organ pelvis lainnya.
periksa gejala miom
Image by rawpixel.com on Freepik

Bagaimana menangani miom? 

Kebanyakan perempuan yang memiliki miom nggak sadar karena nggak mengalami gejalanya. Bagi yang mengalami gejala miom, ada beberapa pengobatan yang bisa membantu. Coba konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mencari penanganan yang tepat. Pilihan penanganan ini akan ditentukan dari berbagai hal ini:  

  • Ada atau tidaknya gejala miom 
  • Ukuran miom 
  • Apakah kamu ingin memiliki anak di masa mendatang 
  • Lokasi miom 
  • Usia dan seberapa dekat kamu dengan menopause 

Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, berkonsultasilah dengan dokter kandungan kamu untuk menemukan solusi terbaik. 

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!