Menu

agen asuransi | roojai.co.id

Secara sederhana, agen asuransi adalah orang atau badan hukum yang memberikan jasa dengan cara memasarkan produk asuransi atas nama perusahaan asuransi.

Agen asuransi biasanya menjadi jembatan antara perusahaan asuransi (sebagai Penanggung) dan calon nasabah yang ingin mendapatkan perlindungan risiko (sebagai Tertanggung).

Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan asuransi dalam menjangkau banyak konsumen tentunya tidak lepas dari peran seorang agen asuransi yang berhasil memasarkan produk dari perusahaannya.

Untuk lebih jelasnya mengenai agen asuransi, yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Apa tugas agen asuransi?

Sebagai jembatan antara Penanggung dan calon Tertanggung, agen asuransi memiliki beberapa tugas, di antaranya adalah:

  1.  Menyampaikan dan menyediakan berbagai produk asuransi kepada calon nasabah.
  2.  Mencari dan memprospek calon nasabah sehingga pada akhirnya mau membeli produk asuransi yang ia tawarkan.
  3.  Menetapkan calon nasabah, membuat alokasi waktu untuk menemui, serta menelepon calon nasabah.
  4.  Mengomunikasikan informasi mengenai produk asuransi dan jasa perusahaan kepada masyarakat atau komunitas.
  5.  Membuka ruang konsultasi soal masalah yang dialami nasabah serta memberikan bantuan teknis serta rencana pembiayaan.
  6.  Membantu proses penutupan polis yang diajukan oleh nasabah.
  7.  Mengumpulkan informasi dan melakukan riset pemasaran.

Dari sejumlah tugas itu, pada prinsipnya agen asuransi memiliki tanggung jawab untuk membentuk perspektif positif pada calon nasabah terhadap produk asuransi yang ia tawarkan tersebut.

Cek informasi lengkapnya, mulai dari premi hingga manfaat pertanggungan. Kamu bisa menanyakan secara online ke agen asuransi Roojai terkait produk asuransi berikut ini:

  • Asuransi Mobil All Risk
  • Asuransi Penyakit Kritis
  • Asuransi Kanker
  • Asuransi Penyakit jantung
  • Asuransi Penyakit akibat gigitan nyamuk
  • Asuransi Kecelakaan diri
  • Asuransi Hospital Cash Plan

Cara kerja agen asuransi

Setelah mendapatkan sertifikat dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) maupun Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), maka seseorang sudah bisa dan diperbolehkan mulai menawarkan produk layanan asuransi dari perusahaan yang telah ia pilih.

Pada tahap awal, seorang agen akan menemui calon nasabah setiap harinya untuk membantu prospek penjualan produk dan layanan asuransi dari perusahaan. Namun jangan khawatir, saat ini sudah ada insurtech terpercaya di Indonesia yang bisa membantu nasabah membeli asuransi secara online tanpa perlu ke kantor asuransi lagi. Sehingga kamu bisa menghubungi agen kapan saja dan dimana saja.

Calon nasabah akan diberi presentasi mengenai benefit, risiko, dan juga menjawab pertanyaan seputar asuransi yang diajukan oleh calon nasabah.

Jika calon nasabah tertarik, maka proses akan berlanjut kepada penandatanganan kontrak polis asuransi sesuai dengan ketentuan perusahaan asuransi yang dipilih.

Berapa penghasilan agen asuransi?

Menjadi agen asuransi, penghasilan yang akan didapat sebenarnya cukup besar. Selain mendapatkan gaji pokok, seorang agen juga akan menerima bonus tahunan (komisi) apabila produk yang dijual mencapai target.

Karena tidak semua orang bisa dan mau menjadi agen asuransi, maka komisi agen pun tergolong tinggi. Pada umumnya, gaji agen tergantung pada berapa jumlah polis yang ia berhasil jual per bulannya.

Komisi pun sesuai dengan Annual Premium Income (API) atau pendapatan premi tahunan. Selain itu, besaran komisi pun tergantung pada perusahaan, tapi pada umumnya sekitar 5%-30%.

Misalnya saja seorang agen di asuransi jiwa memiliki 25 nasabah dengan premi masing-masing Rp1 juta per bulan, di mana premi tahunannya adalah Rp12 juta. Dari situ, premi nasabah menghasilkan manfaat investasi sebesar Rp8 juta per tahun.

Sementara untuk menghitung API, yakni jumlah nasabah dikalikan manfaat investasi per tahun. Maka besaran API-nya adalah Rp200 juta.

Dengan API sebesar Rp200 juta dan komisi sebesar 30%, maka seorang agen akan mendapat penghasilan sebesar Rp60 juta per tahun, atau Rp5 juta per bulan.

Itu pun hanya jika memiliki 25 nasabah. Bayangkan saja jika punya 50 atau 100 nasabah.

Tak cukup sampai di situ, jika seseorang dinilai mampu mencapai target tertentu yang diterapkan perusahaan, bisa jadi perusahaan yang bersangkutan dapat memberikan bonus kepada agen tersebut.

Bonus ini bisa berupa tambahan insentif, hari libur, hingga jalan-jalan gratis. Bagaimana, menarik bukan besaran penghasilan seorang agen asuransi? 

Baca juga: Mengenal Cara Kerja Asuransi di Indonesia, Ini yang Perlu Kamu Tahu!

Kualifikasi dan syarat menjadi agen asuransi

Untuk menjadi agen asuransi yang sukses, baik itu di asuransi mobil, asuransi jiwa, maupun asuransi kesehatan, kamu harus memenuhi syarat dan kualifikasi menjadi agen.

Berikut kualifikasi dan syarat yang harus kamu penuhi bila tertarik ingin menjadi seorang agen produk asuransi:

Kualifikasi menjadi agen asuransi

Sebelum lanjut ke sejumlah persyaratan yang dibutuhkan, kamu harus terlebih dulu memenuhi semua kriteria atau kualifikasi berikut ini untuk menjadi seorang agen produk asuransi.

1. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik

Sebagai pemasar, tentu saja kamu harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar bisa meyakinkan calon nasabah soal polis yang kamu tawarkan kepada mereka.

Ini akan menjadi salah satu faktor penentu apakah nantinya kamu dapat menarik banyak calon nasabah atau tidak.

2. Penguasaan produk asuransi

Ketika memasarkan polis, kamu akan mendapatkan banyak pertanyaan dari calon nasabah, oleh karena itu wajib sifatnya untuk kamu menguasai informasi produk yang akan dijual.

3. Kemauan belajar

Terkadang muncul inovasi baru dari sebuah produk asuransi sehingga seorang agen perlu mempelajarinya lagi.

Maka dari itu, jika ingin menjadi agen produk asuransi, kamu harus memiliki keinginan yang kuat untuk belajar hal baru, termasuk inovasi produk asuransi baru.

4. Kecerdasan emosional

Kemampuan ini berguna untuk memahami apa yang benar-benar dibutuhkan klien dan sabar dalam menerima setiap pertanyaan dari mereka.

5. Kegigihan

Sebagai seorang agen, kamu bakal dituntut untuk mencapai target penjualan tertentu. Oleh sebab itu, kegigihan dibutuhkan agar bisa menyelesaikan target tersebut.

Syarat menjadi agen asuransi

Profesi ini memiliki payung hukum sebagai pedoman kerjanya. Aturan itu adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.69/POJK.05/2016.

Sesuai aturan tersebut, berikut sejumlah syarat yang harus kamu penuhi sebelum menjadi agen produk asuransi:

  1.  Memiliki sertifikat keagenan sesuai dengan bidang usahanya;
  2.  Terdaftar di OJK;
  3.  Terdaftar dalam asosiasi yang sesuai dengan bidang usahanya, misalnya Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) maupun AAJI;
  4.  Mematuhi kode etik yang ditetapkan oleh asosiasi maupun perusahaan asuransi tempat bernaung.

Cara daftar menjadi agen

Untuk mendaftar sebagai agen, kamu harus tahu apa saja yang harus dilakukan. Berikut beberapa di antaranya:

  1.  Memilih perusahaan asuransi terbaik;
  2.  Melakukan pendaftaran sebagai agen di perusahaan asuransi yang sudah kamu pilih;
  3.  Mengikuti pelatihan dasar mengenai asuransi yang dipilih, baik itu asuransi umum atau asuransi jiwa;
  4.  Mengikuti lulus ujian sertifikasi yang diadakan oleh asosiasi asuransi yang diakui di Indonesia;
  5.  Mematuhi semua peraturan asosiasi dan perusahaan asuransi.

Tips sukses jadi agen asuransi

Untuk menjadi seorang agen produk asuransi yang sukses, kamu wajib mengetahui dan menerapkan beberapa hal berikut ini:

1. Semangat membantu orang

Seorang agen diharapkan dapat membantu orang dalam memberikan solusi yang tepat untuk kebutuhan perlindungan dan perencanaan keuangan di masa depan. Misalnya, dalam hal alokasi dana kesehatan dan lain sebagainya.

2. Menguasai produk dengan baik

Selain semangat membatu orang, seorang agen juga harus menguasai produk dengan baik. Dengan begitu, agen pun bisa merekomendasikan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran calon nasabah.

3. Konsistensi

Tips lain yang tidak kalah penting adalah konsisten. Sikap konsisten ini dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan apapun. Baik bisnis maupun pekerjaan lainnya termasuk sebagai agen produk asuransi.

Meski terasa berat di awal, jika dilakukan secara konsisten akan terlihat hasilnya. Konsisten ini juga dikatakan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap nasabah yang telah memberikan kepercayaan kepada agen.

4. Berpikir bisnis jangka panjang

Awalnya, memang terasa berat menawarkan polis asuransi dari satu orang ke orang lain. Namun jika diubah pola pikirnya, bisnis asuransi ini sangat besar peluang suksesnya.

Bisnis asuransi adalah bisnis kepercayaan jangka panjang. Oleh karena itu, menggapai sukses sebagai agen asuransi dapat dilakukan dengan cara menjalin relasi yang baik dengan setiap nasabah.

Dian Pusparini

Ditulis oleh

Dian Pusparini

Head of Claim

Dian merupakan lulusan keperawatan di STIK St Carolus. Dian sudah bekerja selama 20 tahun, dengan pengalaman bekerja dibidang asuransi selama 18 tahun. Dian memiliki sertifikasi asuransi AAAK (Ajun Ahli Asuransi Kesehatan). Dian memahami betul betapa pentingnya kesehatan untuk kita. Sebagai Head of Claim, saat ini Dian senang berbagi pengetahuan dan tips seputar kesehatan.

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!