bedanya asuransi penyakit kritis dan asuransi kesehatan

Beda asuransi penyakit kritis dan asuransi kesehatan terletak pada cara pemberian manfaatnya. Asuransi kesehatan mengganti biaya pengobatan, sedangkan asuransi penyakit kritis memberi uang tunai sekaligus saat didiagnosis penyakit serius.

Beda asuransi penyakit kritis dan asuransi kesehatan tidak hanya soal jenis penyakit yang ditanggung, tapi juga cara dan waktu pencairan manfaatnya. Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa lebih bijak menentukan proteksi yang sesuai dengan kebutuhan medis dan kondisi finansial saat ini. 

Dalam artikel Roojai ini, kamu akan memahami apa perbedaan perlindungan penyakit kritis dengan asuransi kesehatan, baik dari segi manfaat hingga cara klaim. Yuk, simak dengan baik.

Apa Itu Asuransi Penyakit Kritis

Asuransi penyakit kritis adalah jenis perlindungan yang memberikan manfaat uang tunai sekaligus (lump sum) ketika tertanggung didiagnosis mengalami penyakit berat tertentu yang tercantum dalam polis, seperti kanker, stroke, atau gagal ginjal. Dana ini dapat digunakan oleh nasabah untuk berbagai kebutuhan, seperti biaya pengobatan, pemulihan, atau mengganti penghasilan yang hilang akibat tidak bisa bekerja.

Menurut data Kementerian Kesehatan, penyakit kritis seperti stroke, jantung, dan kanker adalah penyebab utama kematian di Indonesia, dengan stroke sendiri menyumbang lebih dari 20% kematian nasional. Tren kasus penyakit kritis juga meningkat setiap tahun, bahkan di usia produktif, sehingga kebutuhan akan perlindungan finansial dari risiko ini semakin penting.

Produk asuransi penyakit kritis biasanya hadir dalam dua bentuk, yaitu polis asuransi penyakit kritis mandiri (stand alone) dan manfaat tambahan (rider) yang melekat pada polis asuransi jiwa atau kesehatan. Produk stand alone memberikan perlindungan khusus terhadap penyakit kritis, sedangkan rider berfungsi sebagai pelengkap yang meningkatkan cakupan perlindungan dari polis utama.

Apa Itu Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan adalah perlindungan yang menanggung sebagian atau seluruh biaya medis, seperti rawat inap, operasi, dan obat-obatan sesuai isi polis. Pada jenis asuransi kesehatan cashless misalnya, nasabah hanya perlu menunjukkan kartu keanggotan untuk bisa mendapatkan pengobatan di rumah sakit rekanan. 

Tanpa asuransi, seluruh biaya kesehatan akan ditanggung sendiri oleh nasabah. Ini tentunya cukup memberatkan, apalagi menurut Mercer Marsh Benefits, inflasi biaya medis di Indonesia mencapai 13,6% pada 2024 dan diperkirakan naik menjadi 19% pada 2025 salah satu yang tertinggi di Asia Pasifik.

Asuransi kesehatan hanya memberikan penggantian biaya perawatan medis sesuai tagihan rumah sakit dan batas polis, bukan santunan tunai bebas pakai. Artinya, kamu hanya bisa mengklaim jika ada bukti transaksi pengobatan, dan dana tersebut tidak bisa digunakan untuk kebutuhan lain. Dari sisi manfaat, ada pula asuransi kesehatan penyakit kritis yang menjadikan critical illness sebagai rider asuransi.

Perbedaan Asuransi Penyakit Kritis dan Asuransi Kesehatan

Untuk membantumu memahami perbedaan secara praktis antara asuransi penyakit kritis dan asuransi kesehatan, berikut adalah tabel komparatif yang merangkum aspek paling penting:

AspekAsuransi Penyakit KritisAsuransi Kesehatan
Jenis PerlindunganPenyakit berat tertentu (kanker, jantung, stroke)Semua penyakit sesuai cakupan polis
Bentuk ManfaatUang tunai sekaligus (lump sum)Penggantian biaya medis (cashless/reimburse)
Syarat KlaimDiagnosis penyakit kritisBukti transaksi medis
Penggunaan DanaBebas (cicilan, biaya hidup, transportasi, dll.)Terbatas untuk biaya rumah sakit
Fungsi UtamaIncome replacement saat tidak bisa bekerjaMembantu biaya pengobatan
Masa Tunggu & SurvivalAda (misal 90 hari dan 14 hari)Umumnya tidak ada
Bentuk ProdukStand alone atau riderStand alone
Cocok untukRisiko penyakit berat dan kehilangan penghasilanBiaya perawatan medis harian

Mana yang Lebih Cocok untukmu?

Asuransi kesehatan menanggung biaya pengobatan, sedangkan asuransi penyakit kritis memberi dana tunai saat kamu didiagnosis penyakit berat. Keduanya berfungsi saling melengkapi yakni satu untuk membayar perawatan, satu lagi untuk mengganti penghasilan dan kebutuhan hidup lainnya.

Kamu perlu mempertimbangkan kondisi medis, risiko pekerjaan, dan kondisi finansial sebelum memilih. Jika risiko penyakit berat tinggi atau kamu satu-satunya pencari nafkah, asuransi penyakit kritis sangat dianjurkan. Jika ingin perlindungan menyeluruh atau mungkin asuransi yang mengcover kanker, memiliki keduanya adalah solusi ideal.

Asuransi Kesehatan Terbaik dari Roojai

Jika kamu sedang mencari perlindungan kesehatan yang fleksibel dan terjangkau, asuransi kesehatan dari Roojai bisa jadi pilihan terbaik. Polis ini menawarkan berbagai manfaat perlindungan seperti biaya rawat inap, rawat jalan, hingga konsultasi spesialis dengan proses klaim digital yang mudah dan cepat. 

Polis asuransi kesehatan dari Roojai juga memiliki jaringan rumah sakit rekanan yang luas, mencapai lebih dari 2000+ RS di seluruh Indonesia. Selain itu, kamu bisa menyesuaikan premi dan manfaat sesuai dengan kebutuhan dan bujet. 

Baik untuk individu maupun keluarga, asuransi Roojai dirancang agar kamu tetap tenang menghadapi berbagai risiko kesehatan tanpa mengganggu kestabilan keuangan. Yuk, lindungi dirimu dengan asuransi kesehatan sekarang! 

Pertanyaan Seputar Bedanya Asuransi Penyakit Kritis dengan Asuransi Kesehatan

Kapan memerlukan asuransi kesehatan dan penyakit kritis sekaligus?

Kamu memerlukan kedua jenis asuransi ini jika ingin perlindungan menyeluruh dari risiko kesehatan. Asuransi kesehatan menanggung biaya pengobatan, sementara asuransi penyakit kritis memberi dana tunai saat tertanggung tidak bisa bekerja akibat penyakit berat. Kombinasi keduanya memberikan jaring pengaman finansial yang lebih lengkap.

Berapa usia terbaik untuk membeli asuransi penyakit kritis?

Usia terbaik untuk membeli asuransi penyakit kritis adalah saat masih muda dan sehat, biasanya di rentang usia 25–35 tahun. Premi akan lebih murah dan risiko penolakan karena kondisi medis masih rendah. Membeli lebih awal juga memberi perlindungan lebih panjang terhadap risiko penyakit berat.

Penyakit apa saja yang dianggap sebagai penyakit kritis?

Manfaat penyakit kritis umumnya melindungi dari risiko seperti kanker, stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan penyakit paru kronis. Daftar pastinya tergantung pada polis, tapi biasanya mencakup penyakit yang menyebabkan kecacatan permanen atau kehilangan produktivitas. 

Polis yang komprehensif bisa mencakup lebih dari 30 jenis penyakit kritis.Kamu bisa membaca detailnya pada artikel Roojai tentang daftar penyakit kritis yang ditanggung asuransi.

Dian Pusparini

Ditulis oleh

Dian Pusparini

Head of Claim

Dian merupakan lulusan keperawatan di STIK St Carolus. Dian sudah bekerja selama 20 tahun, dengan pengalaman bekerja dibidang asuransi selama 18 tahun. Dian memiliki sertifikasi asuransi AAAK (Ajun Ahli Asuransi Kesehatan). Dian memahami betul betapa pentingnya kesehatan untuk kita. Sebagai Head of Claim, saat ini Dian senang berbagi pengetahuan dan tips seputar kesehatan.

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang

Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!