Menu

biaya operasi hernia | roojai.co.id

Hernia adalah kondisi keluarnya jaringan tubuh yang terlihat seperti benjolan, biasanya pada area panggul, perut, dan paha. Umumnya kondisi ini diakibatkan melemahnya otot pada jaringan yang mengelilingi organ tersebut. Di kalangan masyarakat umum penyakit hernia ini lebih banyak dikenal sebagai turun berok. 

Ketika mengalami hernia, pasien merasakan tidak nyaman, perih, atau masalah lain yang lebih serius dan membutuhkan operasi sesegera mungkin. Untuk biaya operasinya pun tidaklah murah, bisa memakan dana hingga puluhan juta rupiah. 

Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui mulai dari biaya, prosedur operasi, penyembuhan, hingga risiko komplikasinya yang perlu diwaspadai.

Berapa Biaya Operasi Hernia di Indonesia?

Mengutip situs gooddoctor.co.id, biaya operasi hernia berkisar mulai dari Rp. 7.000.000 hingga Rp. 20.000.000 jutaan, tergantung tingkat keparahan yang dialami masing-masing pasien. Biaya tersebut belum termasuk biaya rawat inap, obat-obatan, dan biaya lainnya di rumah sakit. 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi biaya operasi hernia di rumah sakit: 

  1. Rumah sakit yang dipilih. 
  2. Jenis operasi hernia. Biasanya operasi hernioplasti lebih mahal dibandingkan herniotomi
  3. Adanya komplikasi yang ditemukan, biasanya pada kasus hernia inguinal. 

Biaya dan Prosedur Operasi Hernia Menggunakan BPJS

Operasi hernia masuk dalam biaya yang ditanggung dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan. Semua biaya prosedur dan perawatan pasien selama di rumah sakit akan ditanggung asalkan mengikuti semua prosedur mulai dari konsultasi ke faskes hingga surat rujukan ke rumah sakit. 

Prosedur dan syarat yang perlu kamu penuhi: 

  1. Pastikan BPJS Kesehatan berstatus Aktif.
  2. Kunjungi Faskes tingkat 1 (puskesmas atau klinik).
  3. Pasien akan diberi surat rujukan ke rumah sakit.
  4. Pihak rumah sakit yang dirujuk akan melakukan pemeriksaan dan mengatur jadwal operasi. 

Syarat operasi hernia menggunakan BPJS Kesehatan: 

  1. Kartu BPJS Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat (KIS).
  2. Surat rujukan dari Faskes tingkat 1.

Untuk biaya kamar rawat inap, obat-obatan, tindakan, dan biaya lainnya umumnya sudah sepenuhnya ditanggung oleh pihak BPJS Kesehatan. Namun, kamu akan dikenakan biaya tambahan jika ingin melakukan upgrade kelas rawat inap, misal dari Kelas 2 ke Kelas 1 (VIP).

Pilihan lainnya, kamu melengkapi manfaat BPJS Kesehatan dengan asuransi tambahan, yaitu Hospital Cash Plan dari Roojai Indonesia. 

Asuransi Hospital Cash Plan dari Roojai Indonesia memberikan proteksi kesehatan untukmu dengan manfaat santunan tunai harian yang tidak bergantung dengan biaya rumah sakit, melainkan sesuai dengan polis kamu. Kamu tetap bisa mengajukan klaim meskipun biaya rumah sakit sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Asuransi ini juga bisa menjadi pengganti pemasukanmu yang hilang selama dirawat di rumah sakit, lho. 

operasi hernia

Jenis-Jenis Operasi Hernia

Hernia inguinal dapat ditangani melalui prosedur operasi. Ada dua jenis operasi hernia, yakni perbaikan hernia terbuka dan perbaikan hernia secara laparoskopi. Mengutip Cleveland Clinic, berikut prosedur masing-masing jenis operasi hernia: 

1. Operasi terbuka 

Perbaikan kondisi hernia secara operasi terbuka dilakukan dengan membuat sayatan atau bukaan di bagian selangkangan. “Kantung” hernia yang berisi tonjolan usus diidentifikasi. Kemudian, dokter bedah mendorong hernia tersebut kembali ke dalam abdomen dan memperkuat dinding perut dengan jahitan atau jaring sintetis. 

Pemulihan setelah operasi terbuka, sebagian besar pasien diperbolehkan pulang ke rumah setelah beberapa jam keluar dari ruang bedah dan melalui masa pemulihan dalam waktu beberapa hari. Aktivitas berat dan olahraga dilarang selama 4 sampai 6 minggu setelah operasi. 

2. Laparaskopi 

Jenis operasi hernia ini bersifat invasif minimal dan dilakukan dengan alat bernama laparoskopi, instrumen seperti teleskop yang berbentuk langsing dan panjang yang dimasukkan ke dalam perut melalui sayatan kecil di bagian umbilikus (pusar). Prosedur ini biasanya dilakukan dengan memberikan anestesi umum kepada pasien. Oleh karena itu, sebelum operasi, dilakukan evaluasi kondisi kesehatan pasien secara umum, termasuk rekam medis, pemeriksaan fisik (dan kemungkinan juga tes lab), dan elektrokardiogram (EKG). 

Setelah diberikan bius anestesi, pasien tidak merasakan apa-apa ketika prosedur operasi dilakukan. Laparoskopi disambungkan ke kamera yang kecil sekali agar dapat memproyeksikan tampilan dalam bagian perutmu ke layar televisi yang ada di ruang operasi. Abdomen pasien diisi dengan gas yang tidak berbahaya (karbon dioksida) sehingga menciptakan ruang bagi dokter, dengan bantuan laparoskopi, untuk melihat struktur internal perut. Kemudian, peritoneum (lapisan bagian dalam perut) diberikan sayatan sehingga tampak dinding abdominal yang lemah (celah atau bukaan). Jaring sintetis diletakkan untuk menutupi kerusakan dinding abdomen dan memperkuat jaringannya.  

Setelah prosedur diselesaikan, sayatan kecil tadi ditutup dengan jahitan atau dengan surgical tape. Pasien hanya mendapatkan tiga luka kecil pada operasi hernia secara laparoskopi, bukan satu luka besar seperti pada operasi terbuka.  Tindakan ini bisa dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas dan ahli bedah yang berpengalaman. Biaya operasi hernia laparoskopi kisaran dari Rp. 20 juta hingga Rp. 60 Jutaan.

Pemulihan setelah laparoskopi, dalam beberapa bulan luka operasi umumnya  tidak akan tampak lagi dan rasa nyerinya lebih rendah. Manfaat lain prosedur ini adalah pasien dapat kembali melakukan aktivitas seperti biasa dalam waktu lebih cepat dibandingkan dengan operasi terbuka (dalam hitungan hari, bukan minggu). 

Sedangkan hernia ventral (bagian perut atau abdominal) juga dapat terjadi pada pria maupun wanita. Operasi perbaikan direkomendasikan untuk pasien hernia abdominal, kecuali jika pasien memiliki risiko komplikasi atau hernia akan kambuh, seperti karena obesitas atau diabetes yang kurang ditangani dengan baik. Dokter menyarankan agar dua kondisi tersebut dikontrol terlebih dahulu sebelum menjalani operasi hernia.   

Pilihan prosedur operasi dan waktu pemulihan untuk hernia ventral dapat berbeda-beda karena hernia jenis ini juga beragam bentuk dan ukurannya. Hernia umbilikal atau insisional dapat ditangani dengan rawat jalan. Operasi untuk hernia yang lebih rumit akan membutuhkan rawat inap dari satu hingga lima hari.

Komplikasi Akibat Hernia 

Pada beberapa kasus, umumnya hernia inguinal dapat menimbulkan komplikasi, seperti: 

1. Hernia inkarserata 

Komplikasi ini terjadi ketika usus terjebak di dinding perut atau di dalam kantong hernia sehingga mengganggu kinerja dan pergerakan usus. Pasien akan mengalami nyeri yang hebat, mual, muntah, dan susah buang angin atau buang air besar. 

2. Hernia strangulata 

Hernia ini ditandai dengan kondisi usus terjepit sehingga aliran darah ke bagian usus itu terhambat. Komplikasi ini menyebabkan kematian jaringan (gangren) pada usus. Pasien mengalami pendarahan parah atau sepsis yang dapat mengancam jiwanya. 

Faktor-Faktor yang Dapat Menyebabkan Hernia

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hernia: 

  • Melemahnya otot tubuh akibat penuaan. 
  • Mengangkat beban secara berlebihan. 
  • Sering mengalami keluhan sembelit ketika buang air besar. 
  • Gaya hidup yang kurang sehat, seperti obesitas, pola makan tidak teratur, merokok, dan lainya. 
  • Faktor genetik. 
  • Kehamilan.

Apakah Hernia Boleh dipijat? 

Di kalangan masyarakat, masih ada keyakinan bahwa hernia atau turun berok dapat disembuhkan dengan cara dipijat atau diurut. Apakah boleh? Dr. dr. Agi Satria Putranto, SpB-KBD, dari Rumah Sakit Umum Nasional Dr Cipto Mangunkusumo menegaskan bahwa dalam mengatasi turun berok cara pijat atau urut tidak dianjurkan. Menurutnya, turun berok memiliki dua kondisi, yaitu kondisi ringan dan kondisi berat. 

Pada kondisi ringan, usus bisa masuk kembali dengan sendirinya meski tetap berpotensi akan turun lagi. Lain halnya dengan kondisi turun berok yang sudah berat, pengurutan dapat memicu komplikasi, seperti usus terjepit. Penanganan turun berok secara medis lebih disarankan. 

Apakah Kasus Hernia Pada Anak Perlu Dioperasi? 

Hernia juga tidak hanya dapat terjadi pada orang dewasa saja, namun juga pada anak-anak. Jenis hernia yang umumnya terjadi pada anak-anak adalah hernia inguinalis, atau benjolan yang muncul di selangkangan dan tali pusat. Penting untuk segera periksakan ke dokter jika tumbuh benjolan pada tubuh anak, ya. 

Jika hernia pada anak disebabkan karena kelainan bawaan lahir dan tidak juga hilang hingga umur 2 tahun, biasanya dokter akan menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi. Dari sini kita tahu jika biaya berobat itu tidaklah sedikit. Untuk itu kamu memerlukan proteksi unuk melindungi resiko financial kamu dan keluarga.

Asuransi Hospital Cash Plan dari Roojai Indonesia memberikan proteksi kesehatan untukmu dengan manfaat santunan tunai harian yang tidak bergantung dengan biaya rumah sakit, melainkan sesuai dengan polis kamu. Kamu tetap bisa mengajukan klaim meskipun biaya rumah sakit sudah ditanggung oleh asuransi utamamu. Asuransi ini juga bisa menjadi pengganti pemasukanmu yang hilang akibat dirawat di rumah sakit, lho.

Dr. Amalia Ika N

Ditulis oleh

Dr. Amalia Ika N

Medical Claim Manager

Sebagai lulusan fakultas kedokteran di Universitas Atma Jaya, dr Amalia sudah bekerja dibidang Kesehatan selama 2 tahun dan pernah memiliki sertifikat dibidang Kesehatan seperti ACLS dan Hiperkes. dr Amalia juga sudah bekerja dibidang asuransi selama 11 tahun dan memiliki beberapa sertifikat untuk Underwriting & Claim, Basic Sharia dan Risk Management . Saat ini dr Amalia sebagai Medical Claim Manager senang berbagi tips dan pengetahuan seputar asuransi dan kesehatan.

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!