Menu

cek gejala kanker serviks

Kanker merupakan istilah yang umum untuk menggambarkan suatu penyakit yang bermula dari pertumbuhan sel abnormal di salah satu bagian tubuh. Sel abnormal tersebut bisa tumbuh di luar kebiasaan dan bisa menyebar ke sekitar organ dan bahkan sampai ke organ lain. Kanker yang sudah menyebar atau bermetastasis adalah penyebab kematian utama kanker.  

Ya, nggak bisa dipungkiri, kanker adalah penyebab kematian nomor dua tertinggi di dunia. Situs WHO menyebutkan, pada tahun 2020 ada hampir 10 juta kematian di dunia.  

Salah satu jenis pengobatan yang diterapkan untuk mengatasi kanker adalah kemoterapi. Sebenarnya apa kemoterapi, seberapa efektif, dan berapa biaya kemoterapi?

Apa itu kemoterapi?

Kemoterapi adalah pengobatan menggunakan obat-obatan atau bahan kimia yang kuat yang ditujukan untuk membunuh sel kanker dalam tubuh pasien dengan cepat. Menurut situs Mayoclinic, kemoterapi adalah jenis pengobatan kanker yang paling sering digunakan. Kemoterapi umumnya diberikan untuk menahan laju pertumbuhan sel kanker yang berkembang lebih cepat dari sel-sel lain di tubuh pasien.  

Obat yang digunakan untuk kemoterapi itu sendiri ada berbagai macam. Obat kemoterapi tersebut bisa digunakan sendiri atau dikombinasikan.  

Walaupun kemoterapi menjadi pilihan yang efektif untuk mengobati berbagai jenis kanker, pengobatan ini juga menyebabkan beberapa efek samping. Beberapa efek samping tersebut bersifat ringan dan mudah diatasi, namun ada juga yang bisa menyebabkan komplikasi serius.  

Mengapa kemoterapi diperlukan?

Kemoterapi diterapkan atau digunakan untuk membunuh sel kanker pada pasien pengidap kanker.  

Beberapa fungsi kemoterapi bagi pasien kanker adalah, sebagai berikut:  

  • Menangani kanker tanpa pengobatan lain. Pada beberapa pasien kanker, kemoterapi bisa digunakan sebagai pengobatan utama dan satu-satunya.  
  • Setelah pengobatan kanker, untuk membunuh sel kanker yang tersembunyi atau tersisa. Kemoterapi bisa digunakan bersamaan dengan pengobatan kanker lain, seperti tindakan operasi pengangkatan sel kanker, untuk membunuh sel kanker yang mungkin masih tersisa di dalam tubuh pasien. Dalam dunia medis, terapi ini disebut sebagai terapi adjuvan atau tambahan.  
  • Persiapan pengobatan lain. Kemoterapi bisa digunakan untuk membuat ukuran tumor mengecil, sehingga pengobatan kanker lain seperti terapi radiasi dan operasi, menjadi dimungkinkan. Dokter menyebut terapi ini sebagai terapi neo-adjuvan.  
  • Untuk meringankan gejala. Kemoterapi juga bisa diterapkan untuk mengurangi gejala kanker dengan membunuh beberapa sel kanker. Dokter menyebut hal ini sebagai kemoterapi paliatif. 

Kemoterapi juga kerap diterapkan pada kondisi selain kanker. Pengobatan kemoterapi terbukti bisa digunakan untuk kondisi seperti penyakit sumsum tulang yaitu sebagai persiapan transplantasi sumsum tulang. Atau juga pada penyakit kelainan sistem imun seperti lupus dan rheumatoid arthritis.

Pengobatan kanker paling efektif ketika dilakukan pada stadium dini. Oleh sebab itu, mengenali gejala kanker merupakan satu langkah penting. Selain itu, kamu juga perlu Waspada Tanda-tanda Kanker kalau Kamu Punya Kebiasaan Ini.

Risiko dan efek samping kemoterapi

Efek samping pengobatan kemoterapi bisa sangat signifikan dirasakan oleh pasien. Namun, setiap obat memberikan efek samping sendiri, dan nggak semua jenis obat menyebabkan efek samping yang sama. Untuk jelasnya, tenaga medis dapat menjelaskan efek samping dari pengobatan yang pasien terima.  

Efek samping yang umum terjadi setelah pengobatan kemoterapi adalah:  

  • Mual  
  • Muntah  
  • Diare 
  • Rambut rontok 
  • Kehilangan nafsu makan 
  • Lelah  
  • Demam 
  • Mulut kering dan perih  
  • Nyeri di seluruh tubuh  
  • Sembelit  
  • Mudah memar 
  • Perdarahan 

Tapi nggak usah khawatir, kebanyakan efek samping tersebut bisa dicegah atau diatasi. Bahkan, sebagian besar efek samping akan menghilang setelah pengobatan selesai.  

Di samping efek samping pasca kemoterapi di atas, ada juga efek samping yang dirasakan dalam jangka panjang. Pengobatan kemoterapi juga bisa menyebabkan efek samping yang baru terasa berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelahnya. Beberapa efek samping tersebut adalah:  

  • Kerusakan jaringan paru-paru  
  • Masalah jantung 
  • Mandul 
  • Masalah ginjal  
  • Kerusakan saraf  
  • Risiko kanker kedua 

Tenaga medis bisa menjelaskan apakah seorang pasien memiliki risiko untuk mengalami efek samping jangka panjang ini.

Sampai saat ini, penyebab kanker belum diketahui secara pasti. Selain faktor genetik, faktor gaya hidup juga punya andil. Tapi benarkah stres bisa menyebabkan kanker?

Bagaimana kemoterapi diberikan?  

Untuk menentukan pengobatan kemoterapi yang akan diberikan kepada pasien, dokter ataupun tenaga medis akan melihat beberapa hal ini:  

  • tipe kanker yang diidap 
  • stadium kanker 
  • kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan  
  • pengobatan kanker yang pernah diterima sebelumnya  
  • tujuan pengobatan dan preferensi pasien. 

Lalu bagaimana obat kemoterapi akan diberikan kepada pasien? Berikut ini beberapa cara pemberian obat kemoterapi:  

  • Melalui infus. Obat kemoterapi paling sering diberikan melalui selang infus yang disuntikkan ke nadi.  
  • Pil kemoterapi. Beberapa jenis obat kemoterapi berbentuk pil atau kapsul sehingga bisa dikonsumsi secara oral.  
  • Suntikan kemoterapi. Beberapa obat kemoterapi juga bisa disuntikkan melalui jarum suntik.  
  • Krim kemoterapi. Obat kemoterapi dalam bentuk krim atau gel yang bisa diaplikasikan atau dioles ke kulit bisa mengobati beberapa jenis kanker kulit.  
  • Obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati satu area tubuh. Obat kemoterapi bisa diberikan secara langsung ke area tubuh. Misalnya obat kemoterapi bisa diberikan langsung ke abdomen/perut, rongga dada, atau sistem saraf pusat. Obat kemoterapi juga bisa diberikan melalui uretra ke kandung kemih. 
  • Kemoterapi yang diberikan langsung ke kanker. Obat kemoterapi bisa diberikan langsung ke kanker atau, setelah operasi, area bekas kanker.
biaya kemoterapi
Image by Freepik

Berapa lama kemoterapi diberikan dan berapa biaya kemoterapi?  

Dokter akan menentukan seberapa sering pengobatan kemoterapi tersebut akan dilakukan. Keputusan tersebut didasari pada jenis obat yang diberikan, karakteristik kanker, dan bagaimana tubuh pasien bisa pulih setiap selesai menerima pengobatan.  

Jadwal pengobatan kemoterapi bisa sangat bervariasi dan juga bisa berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Karena memakan waktu yang cukup lama, pengobatan ini memang potensial menguras isi kantong pasien.  

Dilansir dari situs RS Dharmais sebagai salah satu penyedia layanan kemoterapi bagi pasien kanker, biaya untuk satu tahap kemoterapi adalah berkisar Rp20 juta. Pasien kanker biasanya akan menjalani sekitar 6 tahap kemoterapi. Sehingga biaya kemoterapi total yang perlu dikeluarkan pasien  adalah sekitar 120 juta rupiah.  

Untungnya, biaya kemoterapi merupakan salah satu pengobatan yang bisa ditanggung oleh BPJS. Dengan memenuhi syarat yang ditentukan, pasien kanker bisa mendapat tanggungan biaya pengobatan kanker, termasuk biaya kemoterapi.  

Tapi, asuransi nggak menanggung biaya lain yang harus dikeluarkan pasien. Ketika menjalani pengobatan kemoterapi, pasien harus bolak-balik ke rumah sakit. Belum lagi setelah menjalani pengobatan, pasien memerlukan waktu istirahat hingga badannya pulih kembali. Pada waktu istirahat itu ada potensi penghasilan yang hilang.  

Asuransi kanker, seperti yang disediakan oleh Roojai, bisa membantu melindungi kamu dan keluarga dari risiko finansial akibat penyakit kanker, dengan harga terbaik di kelasnya. Pasien bisa mendapatkan santunan tunai hingga 1 miliar rupiah. Asuransi kanker dari Roojai memberikan fleksibilitas dalam mengatur santunan sesuai kebutuhan dan budget kamu.

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!