Daftar Penyakit yang Ditanggung Asuransi Penyakit Kritis

Kanker, serangan jantung, stroke, gagal ginjal kronis, Alzheimer, dan Parkinson adalah contoh penyakit yang ditanggung asuransi penyakit kritis. Polis ini dirancang untuk memberikan santunan tunai saat tertanggung terdiagnosis salah satu dari penyakit berat tersebut, yang secara medis dianggap dapat mengganggu kualitas hidup secara signifikan. 

Beberapa produk juga mencakup kondisi lain seperti lupus, penyakit hati kronis, koma, atau penyakit akibat infeksi serius tergantung pada manfaat dan ketentuan masing-masing perusahaan asuransi. Simak artikel Roojai berikut ini untuk mengetahui apa saja jenis penyakit kritis yang biasanya ditanggung oleh perusahaan asuransi. 

Apa Itu Asuransi Penyakit Kritis

Menurut situs HealthInsurance.org, asuransi penyakit kritis adalah jenis perlindungan tambahan (supplemental insurance) yang memberikan manfaat uang tunai kepada pemegang polis apabila mereka didiagnosis mengalami kondisi medis serius yang tercakup dalam polis. Artinya, manfaat ini tidak otomatis berlaku untuk semua penyakit, tetapi hanya diberikan jika penyakit tersebut termasuk dalam daftar yang ditentukan. 

Secara umum, penyakit kritis merujuk pada kondisi medis berat yang berisiko tinggi menyebabkan kecacatan permanen, komplikasi serius, atau kematian, serta memerlukan biaya pengobatan dan perawatan jangka panjang. Contohnya asuransi penyakit kritis termasuk: 

• kanker invasif, 
• stroke berat, 
• serangan jantung, 
• gagal ginjal stadium akhir, dan 
• gangguan saraf degeneratif seperti Alzheimer atau Parkinson. 

Karena pengobatan penyakit-penyakit tersebut seringkali tidak hanya mahal tetapi juga berkepanjangan, asuransi penyakit kritis menjadi solusi penting untuk menjaga stabilitas keuangan selama masa pemulihan.

Penyakit yang Ditanggung Asuransi Penyakit Kritis

Daftar pasti penyakit yang dapat ditanggung asuransi dapat berbeda antar penyedia. Berikut adalah beberapa penyakit yang umumnya dapat ditanggung asuransi penyakit kritis.

1. Penyakit kanker

Kanker merupakan salah satu penyakit utama yang ditanggung oleh asuransi penyakit kritis karena sifatnya yang serius dan berisiko tinggi. Jenis yang umumnya tercakup meliputi kanker payudara, serviks, paru, prostat, kolorektal, dan leukemia.

Pengobatan kanker memerlukan biaya besar karena mencakup kemoterapi, radioterapi, terapi target, hingga operasi. Dengan manfaat santunan dari asuransi penyakit kritis, pasien dapat lebih siap menghadapi biaya pengobatan dan masa pemulihan.

2. Penyakit jantung dan stroke

Penyakit jantung koroner, serangan jantung akut, dan stroke (iskemik maupun hemoragik) termasuk dalam daftar penyakit yang umumnya ditanggung oleh asuransi penyakit kritis. Kondisi ini sering berakibat fatal karena mengganggu suplai darah ke jantung atau otak.

Gaya hidup tidak sehat dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang memicu serangan jantung atau stroke. Menurut Kementerian Kesehatan RI, stroke dan jantung iskemik menyumbang lebih dari 33% dari total penyebab kematian nasional.

3. Penyakit sistem saraf

Penyakit sistem saraf adalah gangguan jangka panjang yang memengaruhi fungsi vital seperti gerak, bicara, ingatan, dan koordinasi tubuh. Beberapa jenisnya termasuk dalam penyakit yang ditanggung asuransi penyakit kritis karena dampaknya bisa sangat berat. 

Beberapa contoh yang umumnya ditanggung:

• Koma: Kondisi tidak sadar total akibat kerusakan otak, sering disebabkan oleh cedera berat, stroke, infeksi otak, atau kadar gula ekstrem.
• Aneurisma Otak: Pelebaran pembuluh darah di otak yang bisa pecah dan menyebabkan perdarahan serius serta risiko kematian.
• Alzheimer: Penyakit degeneratif otak yang menyebabkan hilangnya daya ingat, kemampuan berpikir, dan fungsi kognitif secara bertahap.
• Parkinson: Gangguan saraf yang menghambat gerakan tubuh, ditandai tremor, kekakuan, dan kesulitan berjalan atau menjaga keseimbangan.

4. Gagal ginjal kronis

Gagal ginjal kronis adalah kondisi saat fungsi ginjal menurun secara bertahap hingga tidak mampu menyaring darah dan membuang racun dari tubuh. Menurut Riskesdas 2018, prevalensi gagal ginjal kronis di Indonesia mencapai 0,38% atau sekitar 713.000 orang.

Penyebab umumnya meliputi tekanan darah tinggi, diabetes, infeksi, atau obat-obatan tertentu. Jika sudah parah, pasien mungkin perlu menjalani cuci darah rutin atau transplantasi ginjal sebagai bentuk pengobatan.

5. Penyakit autoimun & sistemik

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat secara keliru, sehingga menyebabkan peradangan kronis dan kerusakan organ. Beberapa jenisnya termasuk dalam cakupan asuransi penyakit kritis karena bersifat progresif dan berdampak jangka panjang.

Beberapa contoh yang dapat ditanggung:

• Lupus (SLE): Penyakit autoimun sistemik yang menyerang berbagai organ seperti kulit, sendi, ginjal, dan otak, dengan gejala yang bisa kambuh dan memburuk seiring waktu.
• Hepatitis Autoimun Berat: Kondisi saat sistem imun menyerang sel hati, menyebabkan peradangan kronis yang dapat berkembang menjadi gagal hati.
• Scleroderma Sistemik: Gangguan yang menyebabkan pengerasan kulit dan jaringan ikat, serta dapat memengaruhi organ dalam seperti paru-paru, ginjal, dan jantung.

Karena sifatnya kronis dan sulit diprediksi, perlindungan dari asuransi penyakit kritis penting untuk membantu pembiayaan jangka panjang.

6. Penyakit parasit & infeksi berat

Beberapa penyakit infeksi yang disebabkan oleh gigitan nyamuk seperti demam berdarah, malaria, chikungunya, zika, dan demam kuning bisa menimbulkan komplikasi serius hingga mengancam jiwa. Infeksi ini umumnya disertai demam tinggi, nyeri otot, gangguan pernapasan, atau penurunan kesadaran yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Meskipun tidak selalu termasuk dalam polis standar, beberapa produk asuransi penyakit kritis di Indonesia mencantumkan infeksi berat sebagai bagian dari perlindungan, terutama jika kondisi tersebut menyebabkan kegagalan organ atau risiko kematian. Penting untuk membaca detail ketentuan polis guna mengetahui cakupan pastinya.

7. Penyakit pada anak

Beberapa polis asuransi penyakit kritis juga menyediakan perlindungan untuk penyakit berat yang dialami anak-anak, terutama jika produk ditujukan untuk keluarga. Kondisi tersebut meliputi kanker anak seperti leukemia dan tumor otak, penyakit jantung bawaan yang membutuhkan tindakan bedah, serta gangguan paru-paru kronis seperti displasia bronkopulmoner.

Penyakit kritis pada anak umumnya berdampak besar pada keuangan keluarga karena proses pengobatannya panjang dan intensif. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan produk asuransi yang secara eksplisit mencakup perlindungan penyakit berat pada anak.

8. Transplantasi organ vital

Transplantasi organ utama seperti jantung, hati, dan ginjal umumnya termasuk dalam daftar kondisi kritis yang ditanggung oleh asuransi penyakit kritis. Prosedur ini menandakan bahwa fungsi organ telah mengalami kegagalan total dan membutuhkan penggantian untuk mempertahankan hidup.

9. Penyakit terminal

Penyakit terminal merujuk pada kondisi medis apa pun yang diprediksi memiliki harapan hidup kurang dari 12 bulan, berdasarkan penilaian medis. Kondisi ini mencakup berbagai penyakit stadium lanjut yang tidak lagi merespons pengobatan.

Banyak polis asuransi penyakit kritis mencantumkan penyakit terminal sebagai klausul khusus yang memungkinkan pencairan manfaat lump sum lebih awal. Tujuannya adalah memberikan dukungan finansial bagi pasien dan keluarga selama masa perawatan akhir hayat.

Baca juga: Daftar Penyakit yang Dicover BPJS

Fungsi Asuransi Penyakit Kritis

Pengobatan dan perawatan penyakit kritis merupakan tantangan terutama dari segi biaya dan waktu. Perawatan yang menyita waktu, membuat pasien penyakit kritis terutama yang masih di usia produktif, mengalami penurunan produktivitas. Di sinilah terjadi double burden, beban keuangan dari biaya pengobatan dan beban finansial dari hilangnya pendapatan.  

Kepemilikan asuransi, seperti asuransi penyakit kritis, bisa membantu perencanaan keuangan dalam upaya mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Berikut beberapa fungsi asuransi penyakit kritis. 

• Biaya transportasi untuk pengobatan. 
• Biaya terapi yang tidak ditanggung oleh asuransi . 
• Pengganti pemasukan yang hilang selama pasien dirawat . 
• Biaya perawatan di rumah.

Baca juga: Biaya Operasi dan Pengobatan Penyakit Kritis

Bagaimana Memilih Polis Asuransi Penyakit Kritis yang Tepat

Memilih polis asuransi penyakit kritis nggak bisa asal, karena setiap produk punya cakupan dan syarat yang berbeda. Supaya nggak salah pilih, berikut beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan:

• Cek daftar penyakit yang ditanggung: Pastikan polis mencakup penyakit kritis utama seperti kanker, stroke, jantung, dan gagal ginjal.
• Perhatikan syarat klaim: Beberapa produk hanya membayar manfaat jika penyakit sudah mencapai tahap tertentu (misalnya stadium lanjut).
• Ketahui besaran manfaat: Pilih polis dengan santunan yang cukup untuk menutup biaya pengobatan, pemulihan, atau pengganti penghasilan.
• Periksa masa tunggu dan pengecualian: Biasanya ada masa tunggu 30–90 hari sebelum klaim bisa diajukan, dan beberapa penyakit mungkin dikecualikan.
• Pertimbangkan usia masuk dan batas perlindungan: Pastikan usia kamu masih dalam rentang yang diterima dan durasi perlindungannya cukup panjang.
• Bandingkan premi dan manfaat: Sesuaikan premi dengan kondisi keuangan kamu, tapi pastikan manfaatnya tetap relevan dengan risiko yang ingin dilindungi.

Dengan mempertimbangkan poin-poin di atas, kamu bisa lebih yakin memilih perlindungan yang tepat dan sesuai kebutuhan.

Lindungi Dirimu dengan Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan adalah perlindungan dasar yang penting dimiliki siapa pun, karena risiko sakit bisa datang kapan saja dan biaya berobat makin hari makin tinggi. Dengan asuransi kesehatan, kamu tidak perlu khawatir keuangan terganggu saat harus dirawat atau menjalani pengobatan.

Di Roojai, kamu bisa merancang sendiri manfaat asuransi kesehatan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhanmu, tanpa harus membayar untuk manfaat yang tidak kamu perlukan. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan kemudahan klaim cashless di lebih dari 2.000 rumah sakit rekanan terbaik di seluruh Indonesia.

Yuk, lindungi diri dan keluargamu dengan asuransi kesehatan terbaik dari Roojai.

Pertanyaan Seputar Penyakit yang Ditanggung Asuransi Penyakit Kritis

Adakah asuransi yang meng-cover kanker?

Kanker biasanya termasuk dalam perlindungan asuransi penyakit kritis, karena dianggap sebagai kondisi medis berat dengan biaya pengobatan tinggi. Beberapa asuransi kesehatan juga bisa menanggung biaya rawat inap dan perawatan kanker, tergantung pada jenis polis dan manfaat yang kamu pilih.

Adakah asuransi kesehatan yang menanggung penyakit menular?

Ya, sebagian besar asuransi kesehatan menanggung penyakit menular seperti demam berdarah, tifus, hepatitis, atau pneumonia, selama tidak termasuk dalam pengecualian polis. Namun, penyakit menular yang tergolong wabah nasional atau pandemi (seperti COVID-19) biasanya memiliki ketentuan khusus dari masing-masing perusahaan asuransi.

Penyakit apa saja yang tidak bisa diklaim asuransi?

Penyakit yang tidak bisa diklaim umumnya adalah penyakit bawaan, kondisi yang sudah ada sebelum polis aktif (pre-existing condition), serta penyakit akibat tindakan ilegal atau penyalahgunaan obat dan alkohol. Selain itu, penyakit ringan yang tidak memenuhi kriteria “kritis” biasanya juga tidak termasuk dalam klaim asuransi penyakit kritis.

Ditulis oleh

Dian Pusparini

Head of Claim

Dian merupakan lulusan keperawatan di STIK St Carolus. Dian sudah bekerja selama 20 tahun, dengan pengalaman bekerja dibidang asuransi selama 18 tahun. Dian memiliki sertifikasi asuransi AAAK (Ajun Ahli Asuransi Kesehatan). Dian memahami betul betapa pentingnya kesehatan untuk kita. Sebagai Head of Claim, saat ini Dian senang berbagi pengetahuan dan tips seputar kesehatan.

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang

Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!