
Meskipun sudah punya BPJS Kesehatan, kenyataannya kamu perlu memiliki asuransi kesehatan selain BPJS agar perlindungan kesehatan semakin optimal. Hal ini karena masih cukup banyak keterbatasan dalam layanan BPJS, mulai dari sistem rujukan yang berjenjang, serta antrean yang panjang di rumah sakit.
Untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang lebih cepat, fleksibel, dan sesuai preferensi pribadi, memiliki asuransi kesehatan swasta sebagai pelengkap BPJS menjadi solusi yang makin relevan, terutama bagi keluarga dan individu yang ingin perlindungan menyeluruh.
Konten
Alternatif Asuransi Kesehatan Selain BPJS
Ada berbagai bentuk asuransi kesehatan selain BPJS yang bisa dipertimbangkan sebagai pelengkap, berikut beberapa di antaranya.
1. Asuransi kesehatan swasta
Asuransi kesehatan swasta adalah bentuk perlindungan tambahan yang menawarkan manfaat di luar cakupan BPJS. Umumnya mencakup layanan rawat inap, rawat jalan, dan fasilitas cashless di rumah sakit rekanan. Opsi asuransi swasta dapat menjadi alternatif asuransi kesehatan selain BPJS yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan profil risiko pengguna.
Penggunaan asuransi swasta sebagai pelengkap BPJS juga dibolehkan secara resmi melalui skema Coordination of Benefit (CoB), sesuai Peraturan BPJS Kesehatan No. 4 Tahun 2016, yang memungkinkan peserta memperoleh layanan tambahan di luar manfaat standar JKN.
2. Asuransi karyawan
Sebagian perusahaan memberikan manfaat asuransi kesehatan bagi karyawannya, termasuk perlindungan untuk anggota keluarga. Skema asuransi karyawan dapat digunakan bersamaan dengan BPJS untuk memperluas jaminan medis. Asuransi kesehatan selain BPJS dari kantor ini sering mencakup layanan rawat inap dan outpatient yang lebih luas.
3. Asuransi penyakit kritis
Jenis ini memberikan santunan jika tertanggung terdiagnosis penyakit berat seperti kanker, jantung, atau stroke. Berbeda dari BPJS yang menanggung biaya layanan medis, asuransi ini fokus pada dana tunai untuk penanganan jangka panjang.
Karena sifatnya yang spesifik, produk ini sering dijadikan asuransi kesehatan pelengkap selain BPJS. Asuransi penyakit kritis ada yang berdiri sendiri (stand alone) maupun sebagai pelengkap atau rider asuransi.
Baca juga: Apa Itu Asuransi Tambahan untuk Penyakit Kritis
Mengapa BPJS Saja Tidak Cukup?
BPJS memang memberikan perlindungan dasar, namun sistem ini memiliki sejumlah keterbatasan yang penting untuk kamu ketahui:
1. Proses rujukan berjenjang
BPJS mewajibkan peserta melewati tahapan faskes 1 untuk bisa mendapatkan pelayanan spesialis. Ini artinya kamu tidak bisa langsung periksa ke dokter spesialis tanpa surat rujukan. Proses ini memakan waktu dan bisa memperlambat penanganan kasus-kasus medis yang membutuhkan intervensi cepat.
2. Layanan yang tidak sepenuhnya ditanggung
BPJS hanya menanggung fasilitas sesuai kelas rawat inap yang ditetapkan. Jika kamu ingin kamar VIP atau layanan premium lainnya, kamu harus membayar selisih biayanya. Selain itu, beberapa tindakan medis dan obat-obatan tertentu, terutama yang non-generik, sering kali tidak ditanggung penuh oleh BPJS.
3. Antrian panjang
Karena BPJS digunakan oleh sebagian besar masyarakat, fasilitas kesehatan yang menerima BPJS sering kali penuh. Hal ini menyebabkan waktu tunggu yang lama, bahkan untuk layanan dasar sekalipun. Ini tentu menyulitkan jika kamu sedang dalam kondisi mendesak.
4. Keterbatasan obat dan alat medis
BPJS hanya menjamin jenis obat-obatan yang tercantum dalam formularium nasional. Begitu pula dengan alat medis, hanya yang sesuai ketentuan BPJS yang bisa ditanggung. Jika kamu membutuhkan obat atau alat yang lebih canggih atau spesifik, kamu harus menanggung biayanya sendiri.
5. Faktor lainnya
Meskipun BPJS Kesehatan memiliki banyak manfaat, namun tetap memiliki batasan. Berikut beberapa faktor lainnya yang memengaruhi kenapa kamu perlu asuransi swasta:
- Usia yang semakin bertambah: Risiko penyakit kronis atau gangguan kesehatan serius meningkat. Kamu mungkin memerlukan akses yang lebih cepat dan layanan yang lebih nyaman yang tidak bisa diberikan oleh BPJS.
- Riwayat kesehatan tertentu: Jika kamu memiliki riwayat penyakit atau kondisi medis khusus, kamu mungkin membutuhkan jenis perawatan tertentu yang hanya tersedia melalui asuransi swasta.
- Kondisi finansial yang tidak stabil: Biaya medis yang tidak terduga bisa sangat membebani keuangan keluarga. Asuransi pelengkap membantu mengurangi risiko pengeluaran besar yang mendadak dan menjaga stabilitas keuangan.
Manfaat Asuransi Kesehatan Swasta sebagai Pelengkap BPJS
Asuransi pelengkap memberikan banyak keuntungan yang bisa melengkapi kekurangan layanan dari BPJS. Berikut ini adalah manfaat utama dari asuransi swasta sebagai pelengkap BPJS:
1. Bisa memilih co-payment atau deductible
Kamu dapat menentukan persentase co-payment atau nilai deductible saat mengajukan perlindungan rawat inap. Di Roojai, fitur ini membantu kamu mengelola premi agar tetap terjangkau sesuai kondisi finansial.
2. Skema fleksibel sesuai kebutuhan dan anggaran
Asuransi kesehatan swasta menawarkan berbagai pilihan perlindungan yang dapat disesuaikan. Mulai dari manfaat yang ditanggung, batas tahunan, hingga besaran premi bisa kamu atur sendiri.
3. Proteksi rawat inap tambahan
Dengan asuransi swasta, kamu bisa mendapatkan layanan rawat inap yang lebih nyaman, termasuk kamar VIP dan akses langsung ke dokter spesialis. Perlindungan ini juga bisa mencakup kondisi medis serius yang tidak seluruhnya dijamin oleh BPJS.
4. Layanan cashless di rumah sakit rekanan
Kartu asuransi Roojai memungkinkan kamu mendapatkan perawatan tanpa perlu membayar di muka. Selama menggunakan rumah sakit rekanan, proses klaim akan dilakukan langsung oleh pihak asuransi.
Tips Memilih Asuransi Pelengkap BPJS yang Tepat
Memilih asuransi pelengkap BPJS perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Berikut beberapa hal penting yang bisa kamu pertimbangkan:
1. Pahami kebutuhan kesehatanmu
Tinjau kondisi kesehatan kamu dan keluarga, termasuk riwayat penyakit. Pilih asuransi yang menanggung risiko spesifik yang mungkin kamu hadapi.
2. Sesuaikan dengan anggaran
Pastikan premi asuransi sesuai kemampuan finansial bulanan. Skema seperti co-payment atau deductible bisa membantu mengatur biaya perlindungan.
3. Cek jaringan rumah sakit rekanan
Pastikan rumah sakit yang biasa kamu kunjungi termasuk dalam jaringan rekanan asuransi. Ini akan memudahkan proses klaim, terutama jika tersedia layanan cashless.
4. Perhatikan syarat dan ketentuan klaim
Pahami detail manfaat, pengecualian, dan proses klaim sejak awal. Hal ini menghindarkan kamu dari kendala saat membutuhkan layanan.
Dengan pertimbangan matang, kamu bisa mendapatkan asuransi pelengkap BPJS yang efektif melindungi kesehatan tanpa membebani keuangan.
Asuransi Kesehatan Roojai, Alternatif BPJS Kesehatan
Sebagai pelengkap BPJS, asuransi kesehatan dari Roojai menawarkan perlindungan yang fleksibel, mudah diakses, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan maupun anggaran. Dengan limit tahunan mulai dari Rp200 juta hingga Rp40 miliar, Roojai memungkinkan kamu memilih perlindungan tanpa membayar lebih untuk manfaat yang tidak diperlukan.
Roojai menyediakan opsi co-payment dan deductible, sehingga premi tetap terjangkau. Klaim cashless juga bisa dilakukan di lebih dari 2000 rumah sakit rekanan di seluruh Indonesia. Proses pembelian sepenuhnya online, cepat, dan transparan, tanpa biaya tersembunyi.
Yuk, lindungi dirimu dan keluarga dengan asuransi kesehatan dari Roojai sekarang!
Pertanyaan Seputar Asuransi Kesehatan Selain BPJS
Apa bedanya asuransi kesehatan sama BPJS Kesehatan?
BPJS Kesehatan adalah program jaminan sosial wajib dari pemerintah, sementara asuransi kesehatan swasta bersifat opsional dan fleksibel. BPJS memiliki sistem rujukan berjenjang, sedangkan asuransi swasta memungkinkan akses langsung ke rumah sakit. Manfaat dan biaya premi juga bisa disesuaikan dalam asuransi swasta.
Apakah asuransi dan BPJS bisa dipakai bersamaan?
Ya, BPJS dan asuransi swasta bisa digunakan bersamaan. Umumnya, BPJS digunakan terlebih dahulu lalu sisanya ditanggung asuransi swasta, sesuai ketentuan masing-masing polis. Ini sering disebut sebagai asuransi pelengkap BPJS.
Apakah boleh punya 2 BPJS Kesehatan?
Tidak boleh. Seseorang hanya diperbolehkan memiliki satu kepesertaan BPJS Kesehatan yang aktif, baik sebagai peserta mandiri, pekerja, atau tanggungan. Duplikasi data bisa menyebabkan masalah klaim dan kepesertaan.
Bagikan: