Menu

cek benjolan payudara

Kanker payudara menjadi kasus terbanyak pada pasien kanker wanita di Indonesia. Kanker payudara terkadang tidak bisa dihindari meski faktor risiko bisa dikurangi dengan pola hidup sehat.

Menurut The Global Burden of Cancer (Globocan) yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO), pada tahun 2020 terjadi 65.858 kasus kanker payudara atau 30.8% dari jumlah semua kasus kanker pada wanita se-Indonesia. Pada 22.430 kasus, penyakit ini menyebabkan kematian.

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

Benjolan di payudara apakah berbahaya? Perempuan manapun yang peduli dengan kesehatan diri pasti memiliki pertanyaan dan kekhawatiran diatas apabila merasa menemukan semacam benjolan pada payudara. Lakukanlah tiga langkah penting untuk dapat membantu kamu mendeteksi kanker payudara sedini mungkin sebelum sel-sel kanker menyebar ke bagian organ lain dalam tubuh. Cara mengetahui benjolan di payudara dengan melakukan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) paling tidak sekali dalam satu bulan. 

Johns Hopkins Medical Center menjelaskan bahwa 40% kasus kanker payudara terdeteksi berkat pasien merasakan sendiri ada benjolan mencurigakan pada payudara mereka. Jika demikian, pemeriksaan diri secara berkala sangatlah penting.

SADANIS (pemeriksaan payudara klinis) seperti mammogram tentu dapat mendeteksi kanker sebelum kamu merasakan benjolan, tetapi pemeriksaan diri sendiri membantu kamu familier dengan kondisi payudaramu dalam keadaan normal sehingga ketika kamu merasakan sesuatu yang janggal, kamu dapat segera menemui tenaga kesehatan untuk memastikannya.

Mengutip situs National Breast Cancer Foundation, berikut tiga langkah mudah bagi kamu untuk melakukan SADARI: 

Di kamar mandi 

Dengan permukaan bantalan tiga jari, yakni telunjuk, jari tengah, dan jari manis, periksa secara menyeluruh bagian payudara dan ketiak.

Caranya: rasakan permukaan dengan tekanan yang ringan tapi tegas. Cek kedua belah payudara setiap bulan untuk mengecek apakah ada benjolan, penebalan, otot mengeras, atau perubahan lainnya.  

Di depan kaca 

Lihatlah ke dalam cermin untuk menginspeksi payudaramu sementara kedua tangan berada di sisi tubuh. Kemudian, angkat kedua tangan tinggi-tinggi melewati kepala. Perhatikan jika ada perubahan dalam kontur, apakah ada bengkak, kulit mengerut, atau kejanggalan pada puting.

Selanjutnya, letakkan kedua tanganmu di pinggang dan tekan dengan tegas untuk menegangkan otot dadamu. Payudara kiri dan kanan biasanya tidak mesti sama atau serupa satu sama lain, tetapi perhatikan perubahan dan kejanggalan bentuk dan penampakan visualnya, terlebih jika perubahan hanya terjadi pada salah satu sisi. 

Sambil berbaring

Ketika berbaring di atas tempat tidur atau lantai, jaringan payudara menyebar secara merata pada dinding (tulang dan otot) dada. Letakkan bantal di bawah bahu kanan dan tangan kanan di belakang kepala.

Dengan menggunakan tangan kiri, gerakkan ujung jari mengelilingi payudara kanan dengan pelan. Lakukan untuk seluruh area payudara dan ketiak, ya. Tekanlah dengan ringan tapi tegas. Remas pada bagian puting payudara sembari memeriksa apakah ada cairan yang keluar (semacam berdarah) atau benjolan. Ulangilah langkah terakhir ini untuk payudara sebelah kiri.

Apabila kamu merasan sakit saat melakukan SADARI, ada baiknya kamu segera ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Apakah semua benjolan berbahaya? 

Kamu perlu mengetahui bahwa tidak semua benjolan di payudara berarti kanker, lho. Beberapa kondisi benjolan pada payudara dinamakan tumor jinak pada payudara (benign tumor breast). Baik wanita maupun pria berpotensi mengalaminya.

Karena bukan termasuk kanker yang membahayakan jiwa, kamu tidak perlu terlalu khawatir atau panik berlebihan. Segera kontak dokter dan tenaga medis lainnya untuk memastikan.  

Nah, jika kamu bertanya-tanya kenapa sampai ada tumor jinak begini, coba simak apa saja kemungkinan penyebabnya, yaitu: 

  • Perubahan di jaringan payudara (fibrokistik). 
  • Radang pada kelenjar air susu (mastitis). 
  • Jaringan yang robek pada payudara. 
  • Fluktuasi hormon, terutama pada masa menstruasi, kehamilan, atau menopause. 
  • Penggunaan atau konsumsi kontrasepsi hormonal (seperti pil kontrol kehamilan) dan terapi pengganti hormon. 
  • Konsumsi minuman berkafein yang berlebihan.

Setelah mengetahui apa yang menyebabkan tumor yang tidak berbahaya pada payudara, kita mesti tahu juga apa saja gejala-gejala yang ditimbulkannya. Kamu bisa mengenali ciri benjolan payudara bukan kanker, yakni: 

  • Ada batasan yang cenderung jelas dan tegas. 
  • Perkembangan dan pertumbuhannya lebih lambat daripada sel kanker. 
  • Rasa sakit dapat muncul, tetapi sebagian besar benjolan tidak menimbulkan rasa sakit. 
  • Berbentuk bulat atau oval. 
  • Muncul dan hilang mengikuti siklus menstruasi. 
  • Dapat bergeser dan mudah bergerak apabila disentuh.

Selain benjolan, tanda-tanda yang tampak atau terasa jika kamu punya tumor jinak di payudara adalah: 

  • Nyeri payudara (mastalgia). 
  • Keluarnya cairan kelenjar susu secara spontan dan abnormal. 
  • Perubahan ukuran, bentuk dan kontur payudara. 
  • Puting kempis, mengerut, atau bersisik. 
  • Dada berlembah, mengerut atau bersisik.

Jenis penyakit non-kanker berciri benjolan payudara  

Ada banyak jenis penyakit tumor jinak payudara. Sebagian besar tipe tidak meningkatkan risiko kanker dan tidak memerlukan penanganan. Mengutip Cleveland Clinic, berikut sebagian jenis penyakit tumor jinak: 

Kista payudara: sekitar seperempat benjolan payudara merupakan kista yang berisi cairan. Berbentuk lunak dan kenyal, tetapi tidak membuat kamu semakin berisiko terkena kanker. Kista umumnya hilang tanpa penanganan medis. 

Fibroadenoma: tumor pada payudara jenis ini sangat umum dialami oleh wanita, terutama dalam rentang usia 15-35 tahun. Fibroadenoma tidak meningkatkan risiko kanker dan dapat menghilang dengan sendirinya. Benjolan tipe ini terasa padat, halus, atau kenyal di payudara dengan bentuk yang jelas, tidak sakit, dan mudah bergerak saat disentuh. 

Perubahan fibrokistik payudara: fibrokistik adalah jaringan serabut dan kista. Perubahan tingkat hormon dapat membuat payudara terasa kental, padat, dan keras, terutama masa menjelang menstruasi. Wanita pada usia 30-50 tahun sangat berkemungkinan mengalami perubahan fibrokistik payudara ini, yang mana akan sembuh dengan sendirinya. 

Hiperplasia: kondisi ini terjadi jika meningkatnya jumlah sel terkait kelenjar dan saluran air susu. Kondisi ini tidak menyebabkan kanker dan tidak perlu mendapatkan penanganan medis. Namun, jika kamu mengalami hiperplasia atipikal, tenaga kesehatan akan merekomendasikan pengangkatan jaringan payudara yang terkena karena tumor jenis ini dapat meningkatkan risiko kanker payudara.  

Intraductal papilloma: tumor jinak ini terbentuk di dalam saluran yang membawa ASI dari kelenjar susu (lobulus) ke puting payudara. Tumor ini terbentuk dari jaringan fibrosa, kelenjar, dan pembuluh darah. Intraductal papilloma dapat menyebabkan keluarnya cairan secara abnormal dari puting. Kondisi ini umum dialami oleh wanita umur 30-50 tahun. Operasi dapat mengangkat pertumbuhan tumor jinak ini sehingga dapat mengurangi risiko kanker. 

Mammary duct ectasia: ektasia berarti pelebaran saluran. Tumor jenis ini terjadi ketika saluran susu di bawah puting membesar, dinding saluran menebal, dan salurannya terisi oleh cairan. Saluran susu tersumbat zat yang kental dan lengket. Wanita menopause dan pos-menopause lebih berkemungkinan mengalaminya. Pasien akan mengalami perubahan pada puting atau keluarnya cairan dari puting ketika bengkak, disebabkan oleh saluran air susu terhambat. Penyakit ini juga dikenal dengan periductal mastitis, tetapi tidak meningkatkan risiko kanker. Kamu akan membutuhkan antibiotik jika infeksi bakteri menyebabkan inflamasi dan penyumbatan. Jika tidak ada infeksi, tidak diperlukan penanganan medis. 

Nekrosis lemak traumatis: benjolan pada payudara jenis ini biasanya terbentuk setelah luka dan trauma dialami oleh jaringan payudara, termasuk akibat biopsi, operasi, dan terapi radiasi. Nekrosis adalah istilah kedokteran yang menggambarkan jaringan yang mati atau rusak. Benjolan jenis ini tidak meningkatkan risiko terkena kanker dan tidak memerlukan penanganan medis.

Bukan cuma benjolan, kamu perlu juga untuk Waspada, Ini Ciri Kanker Payudara yang Perlu Kamu Cek Sejak Dini

Menghindari penyakit tumor jinak pada payudara 

Pola hidup sehat adalah langkah terpenting untuk mengurangi risiko terkena tumor (atau penyakit apapun). Beberapa hal yang dapat kamu lakukan di bawah ini akan mengurangi risiko benjolan pada payudara, baik yang tidak berbahaya maupun yang berbahaya (bersifat kanker), termasuk dengan mendeteksi sejak dini, yaitu: 

  1. Lakukan skrining mammogram secara regular. 
  2. Lakukan SADARI agar familier dengan bentuk dan rasa ketika payudaramu ditekan. 
  3. Jaga berat badan yang sehat (cek skor BMI kamu di sini). 
  4. Olahraga dengan teratur. 
  5. Konsumsi alkohol sesedikit mungkin atau tidak sama sekali. 
  6. Berhenti merokok. 
  7. Timbang ulang jika kamu ingin melakukan terapi penggantian hormone. 
  8. Beralih ke opsi pengendalian kehamilan yang non-hormonal. 
cek dokter benjolan payudara

Dengan melakukan pemeriksaan diri, kamu dapat mendeteksi secara dini. Namun, jangan langsung panik karena tidak semua benjolan pada payudara berbahaya, seperti yang sudah dipaparkan di atas. Ada baiknya kamu menemui dokter dan lakukan skrining kesehatan untuk mengetahui kondisi tubuhmu secara lebih menyeluruh. 

Sementara itu, kondisi finansialmu juga mesti kamu cek secara berkala. Apakah kamu sudah memiliki proteksi keuangan berupa asuransi penyakit kritis? Kita memang tidak mengharapkan kanker atau penyakit kritis lainnya terjadi, tetapi bersamaan dengan pola hidup sehat untuk mencegah risiko, asuransi penyakit kritis sangat dibutuhkan oleh siapa saja, terutama kamu yang masih dalam usia produktif.

Asuransi Penyakit Kritis dari Roojai Indonesia merupakan pilihan tepat untuk melengkapi asuransi kesehatan utama atau BPJS kamu. Apabila kamu harus menghadapi kanker payudara, kamu tetap bisa mengajukan klaim walaupun biaya perawatanmu sudah ditanggung oleh asuransi lain.

Dengan memiliki asuransi penyakit kritis di Roojai, kamu mendapatkan proteksi dari beban keuangan akibat biaya perawatan rumah sakit dan prosedur medis baru yang mungkin tidak ditanggung oleh asuransi utama kamu. Ingatlah bahwa asuransi kesehatan berfungsi sebagai pengganti biaya yang hilang ketika kamu atau keluarga dalam perawatan penyakit kritis. Yuk luangkan waktu untuk mempelajari informasi selengkapnya agar kamu memperoleh kepastian dalam melindungi diri dan keluarga.

Dr. Amalia Ika N

Ditulis oleh

Dr. Amalia Ika N

Medical Claim Manager

Sebagai lulusan fakultas kedokteran di Universitas Atma Jaya, dr Amalia sudah bekerja dibidang Kesehatan selama 2 tahun dan pernah memiliki sertifikat dibidang Kesehatan seperti ACLS dan Hiperkes. dr Amalia juga sudah bekerja dibidang asuransi selama 11 tahun dan memiliki beberapa sertifikat untuk Underwriting & Claim, Basic Sharia dan Risk Management . Saat ini dr Amalia sebagai Medical Claim Manager senang berbagi tips dan pengetahuan seputar asuransi dan kesehatan.

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!