Menu

menjaga kesehatan tubuh dan mental
Image by Freepi

Barangkali salah satu pelajaran penting yang bisa diambil dari pandemi Covid-19 adalah bagaimana masyarakat kini lebih menyadari pentingnya kesehatan mental. Sayangnya, kesadaran ini datang dari dampak pandemi terhadap kesehatan mental. Bahkan New York Times menyebutkan banyak terapi di Amerika Serikat menggambarkan gangguan kesehatan mental sebagai pandemi pasca pandemi. 

Apa sebenarnya dampak Covid-19 terhadap kesehatan mental, dan bagaimana menjaga kesehatan tubuh dan mental saat dan pasca pandemi?

Pengaruh Covid-19 terhadap kesehatan tubuh dan mental

Pandemi Covid-19 datang tanpa diduga dan pada saat itu dunia nggak punya banyak waktu untuk bersiap diri menerima perubahan mendadak ini.  

Dikutip dari situs sehatnegeriku.kemkes.go.id, pandemi punya dampak signifikan terhadap kesehatan mental masyarakat. Direktur Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan, drg. Vensya Sitohang mengatakan, pandemi memperparah ataupun semakin memengaruhi kesehatan jiwa masyarakat. Angka prevalensi gangguan kesehatan mental meningkat 1 sampai dua kali lipat dibanding kondisi sebelum pandemi.  

Kelompok yang terpapar gangguan jiwa tersebut terdiri dari kelompok yang awalnya tidak memiliki masalah kesehatan jiwa kemudian jadi punya masalah gangguan jiwa, kelompok yang memang sejak awal sudah memiliki masalah kesehatan mental, dan yang terakhir adalah kelompok yang memang sebelumnya sudah memilih masalah kesehatan fisik dan mengalami kesulitan mengakses layanan kesehatan. Misalnya pasien kanker, hipertensi, jantung, dan penyakit berat lainnya.  

Kenaikan angka pengidap masalah kesehatan mental itu terlihat dari masalah bunuh diri. Diungkapkan Dr. dr. Hervita Diatri Sp.KJ, hasil survei yang dilakukan 5 bulan setelah pandemi menunjukkan 1 dari 5 orang di Indonesia berusia 15 sampai 29 tahun terpikir untuk mengakhiri hidup. Setahun setelah pandemi, survei yang berbeda memperlihatkan data 2 dari 5 orang memikirkan untuk bunuh diri. Bahkan di awal tahun 2022, survei berbeda menunjukkan sekitar 1 dari 2 orang memikirkan untuk mengakhiri hidupnya.  

Lembaga riset kebijakan publik The Indonesia Institute memperlihatkan data 3.443 orang yang melakukan swaperiksa di Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dari bulan April – Agustus 2022. Hasilnya memperlihatkan, sekitar 47,9% memiliki gejala kecemasan, 36,1% menunjukkan gejala depresi dan 16% di antaranya menyampaikan permasalah trauma psikologis.   

Kondisi pandemi yang tidak menentu, diikuti kondisi ekonomi global yang nggak menentu, memang berpotensi membuat seseorang merasa takut, cemas atau nggak berdaya. Apalagi pada masa pandemi banyak orang harus kehilangan orang yang dicintainya. Banyak juga yang merasakan kecemasan karena harus menjaga kerabatnya yang sakit. Namun apapun situasinya, kita punya kemampuan untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental kita sendiri.

Stres berlarut bisa memicu gangguan kesehatan mental kamu juga loh. Salah satunya yang dialami oleh para pekerja freelancer. Berikut ini tips menjaga kesehatan mental bagi freelancer.

Kesehatan mental berhubungan dengan kesehatan fisik

Ungkapan tubuh yang sehat terdapat dalam jiwa yang sehat ternyata bukan isapan jempol belaka. Dunia medis menemukan, otak manusia terkoneksi erat dengan sistem bernama endokrin. Sistem ini bekerja untuk melepaskan hormon-hormon yang memengaruhi kondisi mental manusia.  

Koneksi yang sama terjadi secara sebaliknya. Artinya, perasaan kita juga bisa memengaruhi bagaimana hormon-hormon tersebut bekerja dalam tubuh kita.  

Itu artinya, dengan menjaga kesehatan mental, berarti kita juga menjaga kesehatan tubuh kita. Sebaliknya, dengan menjaga kesehatan tubuh maka secara bersamaan kita juga menjaga kesehatan mental.  

Menjaga Kesehatan Mental saat dan pasca Pandemi

Berikut ini 6 hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mental nggak hanya saat pandemi tetapi juga pada masa-masa pasca pandemi.  

Bicaralah dengan orang yang kamu percayai 

Berbicara dengan orang yang kamu percaya, apakah itu teman, anggota keluarga, atau rekan kerja/sekolah, bisa membantu kamu. Dengan bicara secara terbuka dan menceritakan apa yang kamu lalui, kamu akan merasa lebih baik.Kalau jarak menjadi kendala, berbicara secara online atau melalui telepon, bahkan melalui aplikasi chatting, apapun itu, koneksi dengan orang lain adalah hal yang penting.

sharing dengan orang terpercaya untuk kesehatan mental
Image by Freepik

Jaga kesehatan tubuh  

Melakukan cara untuk menjaga kesehatan tubuh akan membantu kamu untuk menjaga kesehatan mental. Cobalah untuk bergerak aktif dengan berolahraga selama 30 menit dalam sehari, apakah itu lari, jalan kaki, yoga, menari, bersepeda, atau bahkan berkebun. Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Pastikan kebutuhan waktu tidur kamu terpenuhi.  

Lakukan aktivitas yang kamu sukai 

Cobalah untuk melakukan aktivitas yang kamu sukai dan membuat kamu senang, misalnya memasak, bermain dengan hewan peliharaan, berjalan di taman, rekreasi ke tempat wisata, membaca buku yang kamu sukai, atau menonton serial favorit. Memiliki rutinitas yang membuat kamu senang bisa membantu menjaga kesehatan mental.

Bersepeda bisa jadi pilihan kegiatan yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Aktivitas bersepeda juga bisa dikombinasikan dengan kegiatan berwisata. Beberapa jalur bersepeda di Ubud ini mungkin bisa jadi pilihan.

Jauhi zat terlarang 

Jangan menggunakan zat-zat terlarang seperti obat-obatan, alkohol, rokok atau zat adiktif lainnya untuk mengatasi perasaan kamu. Zat tersebut hanya bisa membuat kamu merasa lebih baik dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang kamu malah bisa merasa lebih buruk. Zat-zat ini juga berbahaya bagi kesehatan kamu. Selain menimbulkan adiksi juga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan lain, misalnya penyakit jantung. 

Sisihkan waktu 5 menit untuk memperhatikan dunia di sekeliling kamu 

Bebaskan pikiran kamu dari “dark thoughts” atau “ide-ide kelam” dengan mengkoneksikan diri kamu dengan dunia di sekeliling kamu pada saat itu. Caranya, tarik napas pendek sebanyak tiga kali, jejakkan kaki kamu di lantai dan tanyakan hal ini pada diri kamu sendiri:  

  • apa lima hal yang kamu lihat? 
  • apa empat hal yang bisa kamu dengar?  
  • bau apa yang bisa kamu cium?  
  • apa rasanya memegang tangan atau benda lain yang bisa kamu raih? Apa sensasi yang bisa kamu rasakan pada jari-jari kamu? 

Cari bantuan profesional  

Kalau kamu merasa nggak bisa mengatasi stres yang dialami, mintalah bantuan profesional. Lakukan konsultasi dengan tenaga medis, jika memang memungkinkan. Saat ini ada banyak pusat konsultasi yang bisa kamu hubungi, beberapa bahkan memberikan konsultasi gratis, baik secara daring maupun luring. Misalnya di platform berbagicerita.   

Itulah enam cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental saat dan pasca pandemi. Kondisi pandemi memang akan berakhir, akan tetapi kesehatan mental masih menjadi ancaman yang nyata.  

Langkah awal dalam mengatasi masalah kesehatan mental adalah dengan diagnosa yang tepat. Meski saat ini banyak tersedia online tools untuk mendeteksi masalah kesehatan mental, sebaiknya kamu tetap melakukan pemeriksaan ke tenaga medis profesional untuk mendapat diagnosa dan bantuan yang tepat.

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!