Menu

cara menjadi freelancer
Photo by Faizur Rehman on Unsplash

Apa itu freelancer? 

Mengutip situs Investopedia, freelancer adalah individu yang memperoleh penghasilan dari pekerjaan berbasis proyek atau per tugas yang biasanya untuk jangka waktu pendek. Freelancer disebut juga pekerja independen (lepas, bebas, tidak terikat) karena bukan karyawan perusahaan tertentu sehingga memiliki kebebasan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan dari beberapa klien secara bersamaan, kecuali yang bersangkutan dikontrak secara ekslusif hingga proyek tertentu selesai dikerjakan.   

Seorang dengan pekerjaan tetap di sebuah perusahaan juga bisa menjadi freelancer di waktu senggangnya. Dia dapat mengambil pekerjaan sampingan yang tidak terlalu menyita waktu atau yang dapat dilakukan di malam hari dan akhir pekan. Mahasiswa, terutama di tahun akhir menjelang kelulusan, juga banyak menambah uang saku dengan menjadi freelancer. Kita dapat menyebut kelompok ini sebagai pekerja lepas paruh waktu (part-timer). Sementara itu, semakin banyak orang memutuskan untuk menjadi pekerja lepas penuh waktu (full-timer). Apakah kamu salah satunya? 

Peluang dan alasan menjadi freelancer 

Umumnya, perusahaan apa pun membutuhkan jasa pekerja lepas. Apalagi dengan semakin maraknya UMKM bermunculan berkat dukungan pemerintah, serta mayoritas perusahaan terus mengembangkan bisnis mereka ke ranah digital, maka keberadaan pekerja lepas menjadi semakin dibutuhkan. Banyak proyek yang dapat diselesaikan tanpa harus merekrut karyawan tetap, mulai dari pekerja berbasis teknologi seperti copywriting, code programming, dan social media specialist, hingga pekerjaan mendasar yang sangat dibutuhkan bisnis, seperti akuntan dan admin.   

Alasan para pekerja independen memilih tidak terikat dengan institusi apa pun sehingga tergolong bekerja untuk dirinya sendiri adalah agar dapat menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance). Benefit lainnya adalah kamu dapat bekerja di mana saja dan kapan saja sesuai dengan jadwal yang kamu tentukan sendiri. Yang paling penting adalah pekerjaan atau proyek dari klien diselesaikan dengan baik sebelum tenggat waktu. 

Mungkin kamu juga akan tertarik membaca yang ini: Mencari Asuransi untuk Freelancer? Pelajari Dulu yang Berikut Ini

 

Jadi, apakah kamu tertarik menjadi seorang pekerja lepas? Sebelum memutuskan lebih lanjut, yuk, mari kita simak apa saja yang perlu dipersiapkan. Inilah 10 hal di dalam starter pack untuk menjadi seorang freelancer:

Starter Pack Freelancer 

1. Keahlian 

Kamu sudah tahu apa saja keahlianmu? Buatlah daftar keahlian-keahlian yang kamu miliki yang sekiranya dibutuhkan oleh perusahaan atau penyedia kerja lainnya. Latar belakang pendidikan menjadi cara paling dasar untuk menentukan apa keahlianmu apa. Setelah itu, pengalaman kerjamu, jika ada, dapat menjadi awal untuk menentukan keahlianmu. 

Jika kamu masih belum tahu keahlianmu di mana, kamu bisa memulainya dari hobi. Banyak sekali pekerjaan yang dimulai dari hobi, lho. Contohnya, kamu yang hobi membaca novel dapat menyebut bahwa keahlianmu adalah membaca dan menganalisis bacaan tersebut. Penerbit besar membutuhkan jasa pembaca naskah yang dapat menilai apakah naskah tersebut layak terbit dan memiliki potensi lakunya di pasaran.  

Selain itu, kalau kamu ingin memiliki keahlian yang sama sekali baru, kamu dapat mengambil kursus atau kelas-kelas yang mengajarkan dasar-dasarnya. Sekarang sudah banyak jalur pendidikan informal untuk mempelajari keahlian apa pun. Bahkan, universitas besar pun sudah banyak menyediakan kelas secara daring bagi kalangan umum maupun profesional. Kamu bisa belajar dengan cara yang kamu sukai, yaitu dari mana pun tanpa harus datang ke kampusnya. 

2. Portofolio 

Perusahaan maupun penyedia kerja akan memilih kandidat pekerja lepas yang berpengalaman daripada yang kurang berpengalaman. Masuk akal jika perusahaan ingin pekerjaan dilakukan dengan baik oleh orang yang kompeten. Kamu dapat menyebutkan pengalaman kerjamu di dalam resume ataupun CV. Dengan memiliki portofolio, kamu akan lebih dilirik oleh calon klienmu. 

Jika kamu masih belum memiliki pengalaman kerja yang banyak, kamu bisa membangun portofoliomu sendiri. Misalkan, kamu menawarkan diri sebagai seorang copywriter, kamu dapat menulis artikel dengan topik yang menarik lalu memajangnya di website atau blog pribadimu. Ketika ada klien yang meminta portofolio, kamu dapat mengirimkan contoh tulisan itu. Setelah kamu mendapatkan klien pertama, kamu membangun portofoliomu yang semakin banyak.  

3. Promosi diri 

Media sosial merupakan tempat yang tepat untuk mempromosikan jasamu kepada klien potensial. Kamu dapat membuat akun khusus untuk kehidupan profesionalmu. Tampilkan dirimu yang sedang melakukan pekerjaan dan contoh hasil kerjamu yang memuaskan. Jangan malu untuk mempromosikan dirimu secara online. Persaingan di dunia freelancer cukup tinggi. Jadi, kamu perlu tampak menonjol daripada orang lain.  

Promosi diri juga dapat dilakukan secara luring atau offline. Jangan sungkan untuk memberi tahu bahwa kamu menyediakan jasa dan sedang menerima klien yang membutuhkan jasamu. Keluarga dan teman perlu mengetahui apa yang kamu lakukan. Merekalah salah satu gerbang untuk mempertemukanmu dengan calon klien di masa mendatang, lho. 

4. Tarif  

Kamu dapat melakukan survei atau riset untuk mengetahui berapa tarif untuk jasa yang kamu sediakan. Banyak sekali pekerja lepas yang kebingungan ketika ditanya berapa tarif mereka. Sering kali mereka malah dibayar terlalu rendah atau terlalu murah. Kamu dapat bertanya kepada orang yang sudah lama berkecimpung di industri yang kamu geluti saat ini. 

Salah satu cara lain menentukan tarifmu adalah dengan menghitung kebutuhan totalmu selama satu bulan, lalu dibagi jumlah hari kerja kamu, lalu dibagi lagi dengan jumlah jam kerjamu per hari. Hasil perhitungan matematika sederhana itu adalah biaya per jam jasamu. Umumnya klien dari luar negeri menggunakan tarif kerja per jam. 

5. Cara pembayaran 

Kamu harus membuat rekening tabungan sehingga klien dapat melakukan pembayaran atas jasamu. Jika kamu juga melayani klien dari luar negeri, kamu memerlukan akun pembayaran daring seperti PayPal. Biasakan juga membuat invois yang rapi dan jelas agar kamu tampak profesional.  

6. Manajemen Waktu 

Ketika kariermu sebagai freelancer semakin bersinar, kamu akan memperoleh klien lebih banyak lagi. Ada kalanya kamu mendapatkan beberapa pekerjaan dalam rentang waktu yang bersamaan. Saatnya untuk benar-benar melakukan manajemen waktu agar tidak ada pekerjaan yang keteteran.  

Buatlah skala prioritas dalam menyelesaikan pekerjaan. Melakukan beberapa hal sekaligus alias multitasking memang menggiurkan, tetapi cara kerja itu kurang memberikan hasil yang memuaskan nantinya. Untuk jangka panjang, kamu akan sering kelelahan secara mental maupun fisik. Sebaiknya kamu membuat jadwal kerja yang jelas, terarah, dan fokus. Pekerjaan akan terselesaikan dengan baik ketika kamu fokus, bukannya ketika pikiranmu bercabang ke beberapa tugas sekaligus. 

7. Komunikasi 

Cara kamu berkomunikasi menjadi salah satu penentu kesuksesanmu sebagai pekerja lepas. Lakukan komunikasi yang transparan dengan klienmu. Bangun kepercayaan antara kamu sebagai pekerja lepas dengan para pengguna jasamu. Jangan sampai kamu tidak dapat dihubungi selama berhari-hari ketika ditanya apakah pekerjaanmu sudah selesai atau belum. 

Komunikasi yang baik juga menunjukkan profesionalitasmu. Satu hal yang paling penting dalam berkomunikasi dengan orang lain adalah kejujuran. Tidak ada gunanya berbohong atau mengelabui orang lain. Ketika rasa percaya antara dua pihak terbangun, hubungan itu akan bertahan lama. Pasti kamu ingin klienmu kembali datang, bahkan merekomendasikanmu kepada klien potensial lainnya, kan? 

8. Pengembangan Diri 

Industri terus-menerus berkembang, apalagi yang berbasis teknologi. Jadi, pastikan keahlianmu tidak ketinggalan zaman atau tidak relevan dengan permasalahan yang dihadapi oleh klien saat ini. Rajinlah untuk mencari tahu perkembangan di industrimu dengan membaca buku ataupun media lainnya.  

Jika kamu merasa keahlianmu tidak berkembang, ambillah kelas atau kursus yang dapat memberikan tambahan ilmu dan perspektif baru bagimu. Kamu juga boleh, lho, mengambil keahlian baru. Dengan demikian, kamu dapat menawarkan jasa yang lebih luas kepada klien. Di sisi lain, kamu mendapatkan tantangan baru dan terhindar dari rasa bosan melakukan pekerjaan yang itu-itu saja. Mengikuti kursus juga memberikanmu keuntungan lain, yaitu networking (berjejaring soasial). Siapa tahu teman barumu akan jadi klienmu berikutnya.

kembangkan skill freelancer

9. Pola Kerja dan Batasan 

Hidupmu bukan melulu hanya tentang pekerjaan. Jangan lupa melakukan kegiatan yang tidak kalah penting, yaitu bersantai dan jalan-jalan yang zaman sekarang dikenal dengan istilah healing. Kehidupan sebagai freelancer bukan berarti tidak lepas dari stres atau bahkan burnout. Bekerja terus-menerus tanpa jeda hanya akan membuat pikiran kita tumpul, lho! 

Kamu juga perlu menjadwalkan kapan olahraga, bertemu keluarga dan teman, serta melakukan proyek pribadi dan aktivitas hobimu. Itulah pola hidup sehat yang menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Jangan sampai kamu terlalu banyak duduk di depan komputer dan lupa bahwa dunia nyata berada beberapa langkah di luar pintu rumahmu.  

Buatlah batasan (boundary) terkait waktu dan beri tahu klienmu. Kamu tidak perlu membalas semua pertanyaan klien yang mendadak dikirimkan lewat pesan atau email di tengah malam. Balaslah pesan klien di pagi hari, sesuai dengan jam kerja pada umumnya. Klienmu pasti akan mengerti dan menghargai batasanmu. 

10. Manajemen Keuangan dan Asuransi 

Tantangan bagi pekerja lepas yang utama adalah soal finansial. Ada bulan-bulan kamu banyak mendapatkan pekerjaan, juga ada bulan di mana sepi sekali sehingga tidak ada invois yang bisa dicairkan. Kamu pun harus bertahan hidup dengan uang yang sudah kamu miliki di rekening. Dengan manajemen keuangan yang baik, kamu dapat bertahan hidup, kok. Tetap bangun portofolio dan lakukan promosi sehingga kamu mendapatkan klien baru, ya.

Sebagai pekerja lepas, kamu juga membutuhkan asuransi, terutama asuransi kesehatan. Kenapa? Ketika kamu sakit, kamu tidak bisa bekerja. Ketika kamu tidak bisa bekerja, kamu tidak mendapatkan penghasilan. Padahal kamu tetap harus membeli makanan dan kebutuhan hidup lainnya. Tagihan listrik dan tempat tinggal tidak berhenti walaupun kamu sakit. Oleh karena itu, asuransi kesehatan jadi instrumen proteksi finansial kamu. 

Prita Hapsari Gozhie, ahli perencana keuangan, menyarankan agar kamu minimal memiliki BPJS Kesehatan. Jika dana masih ada, kamu bisa mengambil asuransi kesehatan tambahan, seperti yang ditawarkan oleh Roojai Indonesia. Kamu dapat memiliki asuransi tambahan seperti Hospital Cash Plan dan asuransi Kecelakaan Diri.  

Dengan memiliki asuransi Hospital Cash Plan dari Roojai Indonesia, kamu akan memperoleh manfaat Santunan Tunai Harian yang tidak bergantung dengan biaya rumah sakit, melainkan sesuai dengan polis kamu. Kamu juga bisa mengajukan klaim walaupun biaya rumah sakit kamu sudah ditanggung oleh asuransi lain, lho! Asuransi ini juga bisa menjadi pengganti pemasukan yang hilang akibat dirawat di rumah sakit. Cocok banget untuk freelancer

Nah, itulah 10 hal dalam starter pack untuk menjadi freelancer. Kamu siap untuk memulai kariermu yang baru sebagai pekerja lepas? 

Priscilla Lulianne

Ditulis oleh

Priscilla Lulianne

Head of Contact Center

Priscilla merupakan lulusan Universitas Prof. Dr. Moestopo yang sudah menjadi seorang profesional Customer/Partnership dan Contact Center Relationship Management selama 18 tahun. Priscilla memiliki sertifikasi AAUI dan berpengalaman bekerja dibidang asuransi selama 18 tahun. Sebagai Head of Contact Center, penting bagi Pricilla untuk menjaga kesehatan. Karena itu, Priscilla senang menerapkan gaya hidup sehat. Saat ini Pricilla senang berbagi informasi mengenai asuransi dan lifestyle.

Bagikan:

Asuransi Online Paling Terjangkau dan Inovatif di Asia Tenggara

Dapatkan Penawaran Asuransi Online yang Asuransi Online yang Mudah, Terjangkau, dan Dapat Diandalkan

|

Lihat premi dalam 30 detik.
Gak perlu kasih info kontak!